Antara Pembangunan dan Kehancuran: Banjir Surabaya Mempertanyakan Masa Depan Kota

Gambar: Pinterest

Geograph.id – Menjelang 5 bulan usia tahun 2024 berjalan, nampaknya tahun 2024 menjadi tahun yang penuh persoalan bagi rakyat kota Pahlawan dan perangkat pemerintahnya. Pasalnya, belum sampai setengah tahun usia 2024, sudah terjadi lebih 10 kejadian banjir di kota Surabaya.

Banjir Surabaya

Tersebar puluhan titik rawan banjir di Surabaya, antara lain Simo, Dupak Rukun, Dukuh Kupang, Pakal, Banyuurip, Kedurus, dan beberapa ruas jalan besar seperti jalan Mayjend Sungkono hingga jalan HR Muhammad. Menurut Sutrisman (49), banjir tahun ini merupakan banjir terparah dari tahun-tahun sebelumnya. Walhi melaporkan, banjir pada tanggal 17 Februari 2024 di kawasan Pakal, Surabaya Barat, tingginya mencapai 40cm, seukuran lutut orang dewasa.

“Pertama karena tumpukan sampah yang menghambat saluran udara, Kedua penyempitan saluran air akibat pelebaran jalan raya, dan Ketiga belum tersedianya pompa rumah di wilayah tersebut,” ujar Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya. 

Dari pernyataan Wali Kota Surabaya di atas, dapat disimpulkan bahwa pemerintah Kota Surabaya kurang serius terhadap ancaman yang akan menimpa kotanya, kurang maksimalnya manajemen udara membuat puluhan titik di Kota Pahlawan sering mengalami kebanjiran, walhasil puncaknya adalah tahun ini.

Namun, tiga alasan tersebut tidak cukup untuk menyangkal banjir yang sudah terjadi, beberapa penyebab banjir yang sangat vital adalah menciutnya daerah resapan air serta alih fungsi lahan, beberapa daerah di Surabaya yang dulu merupakan daerah resapan air dirubah menjadi beton dan pemukiman, kemudian juga sampah pada aliran sungai yang bisa mengancam tersumbatnya saluran, kesadaran akan pentingnya pembuangan sampah nampaknya masih minim di masyarakat Surabaya.

Citra Satelit Google Earth

Dukuh Kupang, Surabaya 2002. Sumber: Citra Satelit
Dukuh Kupang, Surabaya 2023. Sumber: Citra Satelit
Pakal, Surabaya 2009. Gambar: Google Earth
Pakal, Surabaya 2023. Gambar: Google Earth
Dukuh Kupang, Surabaya 2002. Sumber Gambar: Google Earth
Dukuh Kupang, Surabaya 2023. Sumber Gambar: Google Earth

Masalah-masalah diatas merupakan masalah bersama yang harus ditanggung oleh seluruh elemen kota Surabaya. Dimulai dari pemerintah yang harusnya semakin serius terhadap pengelolaan tata ruang daerah resapan air dan laju pembangunan.

Selain itu masyarakat juga perlu sadar tentang pengelolaan sampah yang baik. Ini merupakan PR bersama yang tak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun juga menyeluruh sampai ke masyarakatnya

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *