
Geograph.id – Di tengah pedesaan Mrapi, Grobogan, Jawa Tengah, terdapat sejumput keajaiban yang menyala tak kunjung padam. Api Abadi Mrapen, demikian namanya, telah membara selama berabad-abad. Tak hanya menjadi saksi sejarah peradaban Islam awal di Jawa, nyala ini juga menyimpan jejak geologis yang menembus jutaan tahun ke masa silam.
Perjalanan Sejarah dan Fakta Ilmiah Api Abadi Mrapen
Nyala abadi ini bermula dari kisah runtuhnya Kerajaan Majapahit pada tahun 1524. Dengan hilangnya kekuasaan Majapahit, Demak muncul sebagai kerajaan Islam pertama dan penguasa tunggal di Jawa. Raden Patah memimpin pembangunan Masjid Agung Demak sebagai pusat pemerintahan dan spiritual. Serambi masjid berasal dari pendapa Majapahit yang diboyong ke Demak oleh pasukan yang dipimpin Sunan Kalijaga.
Dalam perjalanan membangun masjid, pasukan kehausan dan tidak menemukan sumber air. Sunan Kalijaga pun berdoa memohon air dari Tuhan. Ia menancapkan tongkat ke tanah, namun yang keluar bukan air, melainkan api yang tak kunjung padam. Sejak saat itu, nyala api tersebut dikenal sebagai Api Abadi Mrapen.
Secara ilmiah, Api Abadi Mrapen muncul karena gas alam, terutama metana (CH4), yang berasal dari lapisan batuan kaya hidrokarbon di bawah tanah. Sekitar 50 juta tahun lalu, lapisan Ngimbang terbentuk dari danau dan rawa penuh zat organik. Setelah terpendam dan mengalami tekanan selama jutaan tahun, zat tersebut berubah menjadi minyak dan gas. Minyak bumi habis sebelum kehadiran manusia, namun gasnya tetap mengalir ke permukaan melalui patahan batuan dan memicu api yang menyala abadi.
Api yang Mengiringi Sejarah Bangsa
Api Mrapen memiliki nilai budaya tinggi dan sering digunakan dalam berbagai acara besar. Misalnya GANEFO 1963, SEA Games 2011, Asian Games dan Para Games 2018, serta ASEAN Para Games 2022. Bahkan, nyala apinya juga turut menyemarakkan perayaan Waisak. Api ini tak pernah padam, bahkan saat hujan deras. Namun, pada 2021 lalu, api sempat padam setelah warga mencium bau gas dan mendengar gemuruh dari tanah. Setelah diselidiki, penyebabnya adalah menurunnya kadar gas metana.
Kini, Api Abadi Mrapen tetap menjadi destinasi wisata unik yang menyatukan legenda, sejarah, dan sains. Fenomena serupa juga ditemukan di dunia, seperti tambang batu bara di India, Kawah “Door to Hell” di Turkmenistan, dan gua api kecil di New York. Tapi bagi masyarakat Jawa, Mrapen tetap menyala sebagai simbol kekuatan spiritual dan kekayaan alam negeri.