Geograph.id – Kota Batu hingga saat ini masih belum menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan sampah yang menumpuk. TPA Tlekung yang ditutup pada 2023 lalu adalah imbas dari overload sampah dari seluruh Kota Batu. Solusi saat ini adalah pemerintah mendorong masyarakat untuk memperbanyak TPS di setiap daerah. Hal itu tak langsung membuat permasalahan sampah menjadi hilang begitu saja, masih banyak permasalahan lain di setiap TPS.
Warga RW 09 Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu, berinisiatif membuat lubang pembuangan sampah yang dikhususkan sebagai pengolahan sampah organik. Inovasi unik ini mereka sebut dengan nama Juglangan.
Lubang itu dibuat dengan kedalaman 2 meter dan lebar 1 meter. Ada dua lubang Juglangan di setiap RT agar mampu menampung sampah organik dalam kapasitas yang besar.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai sata mengapresiasi inisiatif warga saat mengunjungi Kelurahan Dadaprejo pada Kamis/5/2024 lalu. Pemilahan sampah dari lingkungan warga atau rumah tangga merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Warga diminta memilah sampah sesuai dengan ember yang telah diberi tulisan untuk mengkategorikan jenis-jenis sampah. Harapannya warga semakin paham kategori sampah yang jadi sampah produktif, sampah residu, atau sampah yang bisa dibuang ke lubang pembuangan.
Aries berharap, program ini dapat dijadikan sebagai contoh yang menginspirasi daerah lainnya untuk lebih peduli terhadap sistem pengelolaan sampah.
“Saya juga mengajak para pemuda sekitar untuk membuat video sosialisasi mengenai prosedur juglangan ini agar lebih banyak lagi warga yang terlibat dalam menangani masalah sampah,” Ujar Aries.
“Dengan kerja sama dan semangat inovasi yang tinggi, diharapkan keberhasilan program ini akan berdampak positif bagi warga Dadaprejo, dan bisa dicontoh untuk diterapkan di daerah lain,” Tambahnya.