Badai Ekstrem Terjang Dubai

Gambar: Reuters

Geograph.idBadai besar dan hujan deras mengguncang Uni Emirat Arab (UEA), menyebabkan banjir di seluruh negara, termasuk kawasan metropolitan Dubai. Pemerintah menyatakan bahwa curah hujan ini merupakan yang terbesar dalam 75 tahun terakhir. Hujan deras mulai turun pada Senin malam (15/4/2024), melanda beberapa negara di wilayah Teluk, termasuk Bahrain, Oman, Qatar, dan Arab Saudi. Namun dampaknya dirasakan terutama di UEA, di bandara internasional Dubai dan pusat keuangan serta dunia lainnya lumpuh karena akumulasi udara.

Bandara internasional Dubai , yang merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia dan menjadi hub bagi maskapai penerbangan jarak jauh Emirates, mengalami gangguan signifikan dalam operasinya. Terganggunya penerbangan, dan jalan-jalan utama di Dubai dan sekitarnya terendam udara, menyebabkan mobilitas menjadi sangat terbatas. Selain dampak infrastruktur, satu korban jiwa dilaporkan, seorang pria berusia 70 tahun meninggal setelah hanyut dalam mobilnya di Ras Al Khaimah, salah satu dari tujuh emirat di UEA.

Pusat dunia utama seperti Dubai Mall dan Mall of the Emirates melaporkan tergenang udara, sementara stasiun Dubai Metro juga mengalami banjir dengan udara setinggi pergelangan kaki. Sekolah-sekolah di Dubai juga ditutup karena keamanan siswa dan guru tidak dapat dipastikan akibat cuaca buruk. Meskipun UEA sering dianggap sebagai negara gurun yang jarang turun hujan, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa fenomena cuaca ekstrem dapat terjadi di mana saja.

Akibat Cuaca Ekstrem Di Dubai

Gambar: Jatimtimes.com

EgyptAir menangguhkan penerbangan antara Kairo dan Dubai sampai kondisi membaik. Paul Griffiths, CEO bandara, menyatakan bahwa permasalahannya masih sangat menantang dan belum pernah terlihat sebelumnya. Rumah-rumah terendam banjir dan kendaraan ditinggalkan di jalan raya. Petir terlihat menyambar di langit, sesekali menyentuh ujung Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia.

Sekolah-sekolah di Dubai akan ditutup hingga minggu depan, kata pihak berwenang, karena pembersihan yang sulit. Kantor media pemerintah UEA melalui akun @ncmuae menyampaikan bahwa hujan lebat tersebut merupakan peristiwa iklim yang “luar biasa”.

Peristiwa-peristiwa cuaca ekstrem semakin sering terjadi di seluruh dunia karena dampak kerusakan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Hal ini menyebabkan bencana yang sering dan mematikan, mulai dari gelombang panas hingga banjir. Pemanasan global yang disebabkan oleh manusia menjadi penyebab utama setidaknya peristiwa bencana yang terjadi dalam dekade terakhir.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *