
geograph. – Sumatera Barat, 12/4/2025 – Banjir bandang melanda wilayah pesisir selatan akibat curah hujan yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan puluhan tempat tinggal terendam dan jalan utama terputus sehingga mengganggu akses transportasi daerah tersebut.
Dampak Banjir Terhadap Masyarakat
Juru bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab mengatakan bahwasanya sudah 6 kali banjir melanda di 2 bulan terakhir. Masyarakat dihimbau untuk lebih waspada terutama adanya potensi longsor. Sedikitnya 100 rumah terdampak dengan 30 diantaranya mengalami kerusakan parah. Tim evakuasi dikerahkan untuk membantu warga yang butuh bantuan.
“Di Pelangai Gadang sekitar 100 kepala keluarga mengungsi, sedangkan di Kampung Tangah, warga tetap bertahan,” jelas Yuskardi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pesisir Selatan, dilansir dari mongabay.co.id. Syafrizal, Camat Ranah Pesisir, mengatakan banjir tidak hanya merendam rumah namun jga membuat kayu kecil dan besar masuk rumah warga.
Peringatan dan Tindakan dari Bencana Banjir
Khalid Saifullah, anggota dewan pengarah Forum PRB Provinsi Sumatera Barat mengatakan bahwa banjir bandang dan longsor yang terjadi sejumlah tempat di Sumbar, bukan lagi dilihat sebagai bencana alam. “Ada masalah dengan kondisi lingkungan, terutama pada daerah aliran sungai (DAS). Terjadi penurunan daya dukung dan daya tampung baik ada daerah resapan/tangkapan air baik hulu, tengah dan hilir, sempadan dan palung sungai,” jelasnya, dilansir dari mongabay.co.id.
Upaya Mitigasi
Dengan penurunan daya dukung dan daya tampung daerah aliran sungai, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Upaya perbaikan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan menjadi kunci untuk melindungi masyarakat dari bencana yang lebih besar.