
Geograph.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sleman pada Jumat (16/5/2025) sore hingga malam mengakibatkan sejumlah titik terendam banjir. Salah satu lokasi terparah terjadi di Jl. Stadion, Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, dimana genangan air menutup total akses jalan dan mengganggu aktivitas warga.
Akses Jalan Terputus di Jl. Stadion
Pantauan dari Harian Jogja menunjukkan bahwa banjir menutupi dua lajur Jl. Stadion sepanjang lebih dari 100 meter. Genangan air terlihat cukup dalam hingga menutupi hampir seperempat tinggi kendaraan roda dua. Kondisi ini membuat banyak pengendara terpaksa putar balik dan mencari jalan alternatif.
Beberapa warga tampak memasang rambu “Jalan Ditutup” secara swadaya di sisi timur jalan. Mereka juga membantu mengarahkan para pengendara agar menghindari kawasan banjir yang cukup membahayakan.
“Sore tadi sekitar jam empat sudah mulai tergenang,” ujar Andri, warga Denokan, Maguwoharjo yang ikut berjaga di lokasi dilansir dari Harianjogja.
Menurut Andri, banjir di wilayah tersebut memang kerap terjadi, terutama bila hujan turun selama lebih dari tiga jam.
Motor Mogok Akibat Nekat Terjang Genangan
Meskipun sudah diperingatkan, beberapa pengendara masih nekat menerobos banjir. Salah satunya adalah Wasiman, warga Kalasan, yang kendaraannya mogok saat melintasi genangan air dari arah barat ke timur.
“Banjirnya sampai bawah footstep motor. Motor saya langsung mati di tengah jalan,” ungkap Wasiman sambil menuntun sepeda motornya ke tempat yang lebih aman dilansir dari Harianjogja.
Situasi ini menunjukkan bahwa pengendara perlu meningkatkan kewaspadaan dan lebih mematuhi arahan warga maupun petugas jika menemui kondisi banjir serupa.
BPBD Sleman: Banjir Dipicu Cuaca Ekstrem dan Siklon Tropis
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Bambang Kuntoro, menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di Sleman disebabkan oleh cuaca ekstrem yang dipengaruhi siklon tropis.
“Curah hujan sangat tinggi. Banyak air turun dalam waktu singkat. Selain itu, sistem drainase yang buruk turut memperparah genangan,” ujar Bambang dilansir dari Jogjapolitan.
Bambang juga menyebutkan bahwa selain banjir, sejumlah tanah longsor turut dilaporkan di beberapa titik seperti di Widodomartani, Wedomartani, dan Maguwoharjo. Longsor terjadi akibat erosi bantaran sungai yang tidak mampu menahan tekanan air berlebih.
Imbauan BPBD: Hindari Titik Rawan dan Waspadai Longsor
BPBD Sleman mengimbau masyarakat untuk:
- Menghindari jalan yang tergenang.
- Tidak memaksakan menerobos banjir.
- Mewaspadai tebing dan lereng yang rawan longsor.
- Selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan BPBD.
Pemerintah daerah juga telah menyiapkan petugas untuk berjaga di titik-titik rawan banjir dan longsor serta memastikan evakuasi dan bantuan logistik tersedia jika situasi memburuk.