FGD Krisis Iklim “Ancaman Nyata, Nihil Aksi’’ oleh BEM FISIP UMM

Kegiatan FDG bertemakan lingkungan oleh BEM FISIP UMM. Gambar oleh Geograph.id.

Geograph.id (08/05/2024) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan Forum Group Discussion yang bertemakan  Krisis Iklim “Ancaman Nyata, Nihil Aksi” . Acara ini bertempat di Aula GKB-3 Lantai 6 Universitas Muhammadiyah Malang.

Acara ini dibuka oleh Berbagai Prof. Dr. Muslimin, M.Si. sebagai wakil dekan III Universitas Muhammadiyah Malang. Muslimin mengapresiasi BEM FISIP terkait acara yang diselenggarakan. Acara tersebut dinilainya dapat membawa pengaruh baik kepada siswa agar lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

“Terima kasih kepada panitia acara FGD yang dilakukan oleh BEM FISIP, karena acara-acara seperti ini saya rasa dapat menjadikan mahasiswa lebih peduli terhadap lingkungan. Selain itu acara seperti ini harus sering dibahas di forum-forum perkuliahan, karena masalah iklim ini sangat perlu diperhatikan yang mana dampaknya akan dirasakan oleh generasi mendatang,” Ujar Muslimin.

Pemateri Fahmi Ahmad Fauzan (Presidium Nasional Kader Hijau Muhammadiyah) menjelaskan krisis iklim adalah suatu keadaan yang sangat genting dan berbahaya akibat perubahan iklim yang cepat dan ekstrem. Krisis iklim dapat berupa perubahan suhu global yang meningkat, perubahan pola cuaca, hingga peningkatan intensitas bencana alam. Krisis iklim disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti penggunaan bahan bakar fosil, deforestasi, dan perubahan penggunaan lahan. Sehingga dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berlebihan. 

“Krisis iklim sangat berdampak pada masyarakat lokal, masyarakat adat, petani, nelayan, mereka yang menggantungkan hidupnya di alam, orang tua, perempuan, generasi muda dan generasi yang akan datang, dampak krisis iklim terhadap anak, anak-anak akan lebih mudah terserang penyakit dan dampak dari perubahan iklim seperti perkembangbiakan virus dan polusi udara”, Katanya.

Tidak hanya memaparkan materi Fauzan juga mengajak peserta bermain game. Game yang dimainkan mengajak para peserta untuk menceritakan kondisi iklim di masing-masing daerah. Dengan demikian peserta dapat mengetahui keadaan iklim di daerahnya dan mengetahui bagaimana tindakannya untuk menjaga alam sekitar.

“Perlawanan generasi muda untuk iklim menjadi sangat penting. Karena 5 sampai 10 tahun mendatang iklim di dunia akan bergantung pada kalian. Jadi apapun hal-hal kecil yang kalian lakukan sekarang terhadap lingkungan akan sangat berpengaruh. Jadi marilah kita sebagai generasi muda sama-sama melindungi bumi, dimulai dari hal-hal kecil dahulu,” tutupnya.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *