Garda Pangan: Pahlawan Kelaparan dan Pemborosan Makanan di Surabaya

Volunteer Garda Pangan menerima makanan berlebih dari hotel. Foto: Garda Pangan
Volunteer Garda Pangan menerima makanan berlebih dari hotel. Foto: Garda Pangan

Geograph.id – Di tengah hiruk pikuk Kota Pahlawan, Garda Pangan hadir sebagai oase kebaikan. Sebuah food bank yang menawarkan solusi inovatif untuk permasalahan krusial: pemborosan makanan.

Lahir dari keprihatinan Dedhy Trunoyudho, seorang pengusaha katering, atas tumpukan makanan terbuang sia-sia. Yayasan ini didirikan dengan misi mulia: mewujudkan Indonesia bebas kelaparan melalui distribusi makanan berlebih.

Berawal dari Keprihatinan, Menuju Gerakan Nyata

Kisah Garda Pangan dimulai dari kepedulian Indah Audivtia, istri Dedhy, yang tergerak hatinya melihat banyaknya makanan terbuang percuma. Bersama Eva Bachtiar, mereka mendirikan Yayasan Garda Pangan di Surabaya pada Juni 2017.

Pada Maret 2018, yayasan ini resmi terdaftar, dengan komitmen independen, bebas dari afiliasi politik, agama, maupun pemerintah.

Perjuangan Melawan Kelaparan dan Meminimalisir Limbah Makanan

Garda Pangan menjalankan berbagai program untuk mencapai tujuannya:

  • Food Rescue: Menyelamatkan makanan berlebih dari sektor perhotelan, restoran, dan kafe. Makanan tersebut diperiksa kualitasnya, diolah kembali, dan didistribusikan kepada masyarakat pra-sejahtera di Surabaya setiap hari.
  • Gleaning: Mengumpulkan sisa-sisa panenan yang ditinggalkan petani, yang masih layak dikonsumsi, untuk mengurangi potensi pemborosan makanan.
  • Food Drive: Mengadakan pengumpulan donasi makanan berlebih pada momen spesial seperti hari raya atau bencana alam, melibatkan partisipasi aktif komunitas dan individu.
  • Wedding & Event: Bekerja sama dengan industri pernikahan, acara, dan festival untuk mengambil makanan berlebih dan mendistribusikannya kepada yang membutuhkan.
  • Campaign: Mengedukasi masyarakat Surabaya tentang pentingnya mengurangi pemborosan makanan melalui kampanye kreatif di media sosial dan Car Free Day (CFD), meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik.
  • Kids Education: Memberikan edukasi tentang pentingnya menghargai makanan dan mengurangi pemborosan kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan, menggunakan pendekatan gamifikasi untuk menyampaikan pesan-pesan edukatif.

Kerjasama dan Dampak Positif

Garda Pangan menjalin kerjasama dengan industri makanan dan masyarakat, serta membangun hubungan erat dengan pemerintah Kota Surabaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung upaya mereka.

Melalui langkah-langkah ini, mereka berhasil menyelamatkan makanan yang seharusnya dibuang dan memberdayakan komunitas penerima donasi makanan.

Inspirasi dan Harapan Menuju Masa Depan

Dengan semangat inovatif yang tak kenal lelah, Garda Pangan menunjukkan bahwa setiap langkah kecil dapat membawa perubahan besar. Perubahan dalam memerangi kelaparan dan pemborosan makanan di Indonesia.

Dengan kemitraan yang kokoh dan edukasi yang berkelanjutan, mereka berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam gerakan penyelamatan makanan ini. Agar dapat menjadikan Indonesia lebih makmur, adil, dan berkelanjutan.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *