
Geograph.id – 25 Mei diperingati sebagai Hari Bebas Plastik Internasional, sebuah momentum global untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya polusi plastik dan mendorong pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Hari Bebas Plastik Internasional pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008 sebagai bentuk aksi melawan polusi plastik yang semakin mengkhawatirkan. Peringatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat dunia menghentikan penggunaan plastik sekali pakai selama satu hari penuh, sebagai langkah awal menuju perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan dilansir dari RRI
Dampak Negatif Plastik Sekali Pakai
Plastik sekali pakai, seperti kantong belanja, sedotan, dan kemasan makanan, menjadi salah satu penyumbang utama sampah di lautan. Sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik mengancam ekosistem laut, mencemari rantai makanan, bahkan berdampak langsung terhadap kesehatan manusia.
Pemerintah Indonesia menetapkan target pengelolaan sampah sebesar 100% pada tahun 2025, terdiri dari 30% pengurangan sampah dan 70% penanganan sampah. Target ini diatur dalam Peraturan Menteri LHK Nomor P.75 Tahun 2019. Terdapat penurunan jumlah sampah plastik yang masuk ke laut pada tahun 2024, tantangan pengelolaan sampah plastik di Indonesia masih signifikan. Upaya bersama dari pemerintah, industri, dan masyarakat diperlukan untuk mencapai pengurangan sampah plastik pada tahun 2025 dan mewujudkan Indonesia bebas sampah.
Upaya Global dan Lokal Aksi di Hari Bebas Plastik 2025
Berbagai negara turut ambil bagian dalam peringatan Hari Bebas Plastik Internasional dengan mengadakan aksi bersih-bersih pantai, edukasi daur ulang, hingga workshop kreatif daur ulang plastik menjadi barang bernilai ekonomis.
Tahun ini, berbagai negara turut ambil bagian dalam peringatan Hari Bebas Plastik. Di sejumlah kota besar dunia, diadakan aksi bersih-bersih pantai, edukasi daur ulang, hingga workshop kreatif daur ulang plastik menjadi barang bernilai ekonomis.
Di Indonesia, komunitas lingkungan dan aktivis muda menggelar berbagai kegiatan seperti:
- Zero Waste Market: Pasar bebas plastik di mana pengunjung membawa wadah sendiri untuk belanja.
- Kampanye Digital #bebasplastik: Gerakan viral di media sosial yang mengajak warganet untuk membagikan aksi bebas plastik mereka.
- Edukasi Sekolah dan Kampus: Pengajaran langsung ke sekolah dan kampus mengenai dampak buruk plastik dan solusi alternatifnya.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Meskipun terlihat kecil, setiap aksi bebas plastik yang dilakukan ini dapat berdampak besar jika dilakukan secara konsisten. Beberapa cara mudah untuk ikut serta antara lain: membawa tas belanja kain saat berbelanja, menggunakan botol minum (tumbler), menolak sedotan plastik, memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan, serta memilah sampah dan mengurangi konsumsi plastik di rumah.
Menuju Masa Depan Bebas Plastik
Hari Bebas Plastik Internasional bukan sekadar satu hari tanpa plastik, namun menjadi gerakan harian yang menumbuhkan kesadaran lingkungan secara kolektif. Dengan langkah kecil dari masing-masing individu, kita dapat menciptakan dampak besar bagi masa depan bumi. Bebas plastik bukan pilihan, tapi kebutuhan.