Harimau Sumatera Masuk Pabrik Pertanda Hutan yang Terluka

Ilustrasi Harimau. Gambar: medialampung.disway.id

Geograph.id – Orang-orang di PT Wilmar di Dumai, Riau, pada akhir April 2025 terkejut ketika seekor Harimau Sumatera muncul di area pabrik. Kamera pengawas merekam kejadian tersebut, dan video itu langsung tersebar di media sosial, menyebabkan kepanikan dan keprihatinan umum. Namun, ada cerita yang lebih dalam di balik kejutan tersebut. Harimau terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk menjelajah ke daerah di mana ada aktivitas manusia karena penurunan hutan. Ini bukan hanya tentang harimau yang tersesat. Lebih dari itu, peristiwa ini menunjukkan bahwa kerusakan hutan semakin mengancam habitat alami mereka.

 

Harimau Sumatera yang Kehilangan Rumah

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau terakhir di Indonesia.  Mereka hidup di hutan tropis Sumatera yang kian menyempit karena pembukaan lahan untuk industri, perkebunan, dan pemukiman.  Menurut aktivis lingkungan, peristiwa Dumai di mana harimau muncul di sekitar pabrik bukanlah kebetulan.

Kejadian seperti ini bukan yang pertama. Laporan tentang harimau memasuki daerah pemukiman atau industri meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Ini menunjukkan titik kritis di mana konflik antara manusia dan satwa liar di Sumatera tengah sedang berlangsung.

Namun, pada tahun 2020, seekor harimau menyerang seorang pekerja kebun sawit di Indragiri Hilir, Riau, hingga korban meninggal saat bekerja. Peristiwa seperti ini menjadi penanda meningkatnya konflik antara manusia dan satwa liar. Konflik muncul karena manusia terus mempersempit kawasan hutan dan memecah habitat alami satwa. Saat kehilangan tempat tinggal, harimau terpaksa mencari makan dan berlindung di wilayah permukiman manusia. Akibatnya, konflik antara harimau dan manusia pun tak terhindarkan.

 

Harimau Turun Gunung, Siapa yang Bersalah?

Kehadiran harimau di daerah industri tentu mengganggu. Karyawan pabrik mengaku takut dan mulai mengubah cara kerja demi keselamatan. Beberapa dari mereka kini memilih bekerja dalam kelompok atau konvoi.

Namun, di balik ketakutan ini, ada ancaman yang lebih besar. Sering kali, harimau yang dianggap mengganggu atau berbahaya justru ditangkap, bahkan dibunuh.

Meskipun demikian, hewan ini sangat terancam punah, dan hanya tersisa kurang dari 400 ekor di alam liar.

 

Peran Industri dan Pemerintah

Perusahaan yang beroperasi di sekitar hutan harus menghindari kerusakan lingkungan secara langsung atau tidak langsung. Kegiatan seperti pembukaan lahan dapat menghancurkan habitat penting dan mengganggu rute pergerakan satwa. Akibatnya, perusahaan harus bekerja sama dengan otoritas konservasi dan menerapkan standar bisnis berkelanjutan.

Sebaliknya, pemerintah bertanggung jawab untuk mengawasi alih fungsi lahan secara lebih ketat, terutama di daerah di mana Harimau Sumatera hidup. Memperkuat program patroli hutan, memberikan pendidikan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, dan memperbaiki habitat yang rusak adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil.

Program ini diterapkan di Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Riau, dan Jambi, sebagai contoh implementasinya. Di sana, aktivis konservasi dan polisi hutan secara rutin melakukan patroli gabungan untuk mengawasi pergerakan satwa liar dan menghentikan perburuan dan pembalakan liar. Pemerintah, masyarakat, dan sektor industri harus bekerja sama untuk menjaga keberlanjutan hutan dan melindungi spesies seperti harimau, yang saat ini hampir punah.

 

Harimau Simbol Ekosistem yang Seimbang

Harimau bukan hanya hewan buas, mereka adalah simbol keseimbangan ekosistem.  Mereka bertanggung jawab atas pengelolaan populasi mangsa dan menjaga kelestarian rantai makanan di hutan sebagai predator puncak.  Jika harimau punah, dampaknya bisa sampai ke manusia.

Jadi, ketika seekor harimau muncul di antara aspal jalan dan cerobong pabrik, itu bukan sekadar fenomena langka melainkan alarm tentang kerusakan hutan.  Jika tidak ada tindakan segera, bukan hanya harimau yang akan hilang tetapi juga warisan alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup kita semua.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *