Jakarta Terkini Masuk Kategori Kualitas Udara Sedang

Foto tentang kota jakarta yang menggambarkan kualitas udara di jakarta
Foto: ANTARA Kantor Berita Indonesia

Geograph.idKualitas udara di Daerah Khusus Jakarta, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada hari ini (26/04) masuk kategori semakin membaik, yakni menduduki urutan 70 besar sebagai kota dengan udara terburuk di dunia dengan kategori sedang.

Pada pukul 05.23 WIB, indeks kualitas udara di Jakarta menurut (AQI) berada di peringkat ke-25 dengan nilai 88. Menunjukkan bahwa kualitas udara sedang, yang dipengaruhi oleh polusi udara PM2,5 dengan konsentrasi sebesar 30 mikrogram per meter kubik.

Masuk ke dalam kategori sedang, yaitu artinya kualitas udara tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, telah menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara sebagai langkah strategis dalam mempercepat penanganan polusi udara. Seiring dengan itu, DLH DKJ juga meningkatkan jumlah SPKU sebanyak sembilan unit di wilayah tersebut pada tahun 2024. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya konkrit untuk mempercepat penanganan polusi udara.

Penambahan SPKU

Pada tahun 2025, Pemprov DKJ menargetkan jumlah SPKU di wilayah itu 25 alat. Agar penerapannya optimal, penyebaran SPKU di seluruh wilayah Jakarta juga didukung dengan regulasi lain yang dapat menurunkan kualitas udara Jakarta. Salah satunya melalui zona rendah emisi. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, penurunan kualitas udara bisa terjadi karena berbagai faktor, salah satunya curah hujan yang rendah pada periode tersebut. 

“Hingga saat ini, Jakarta sudah memiliki 12 SPKU bertaraf reference-grade yang sudah berjalan, dan ditambahkan lagi 9 pada tahun ini. Targetnya 25 nilai referensi SPKU pada tahun 2025, jumlah ini merupakan jumlah yang ideal,” jelas Asep.

Kehadiran 9 SPKU ini diharapkan dapat memberikan kualitas data udara yang lebih maksimal dan bisa menjadi referensi utama semua pihak. Agar penerapannya maksimal, maka akan didukung dengan regulasi lain yang bisa meningkatkan kualitas udara Jakarta.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *