
Geograph.id – Korea Selatan tengah dilanda musibah kebakaran hutan yang terus meluas. Sejak Jumat, 21 Maret 2025, kebakaran hutan hebat melanda wilayah tenggara Korea Selatan, menyebabkan sedikitnya 27 orang tewas dan memaksa lebih dari 37.000 penduduk mengungsi. Lebih dari 300 bangunan, termasuk kompleks Kuil Gounsa yang berusia 1.300 tahun, hancur akibat amukan api.
Penyebab Kebakaran
Dilansir dari Kompas.id, kebakaran dimulai di Sancheong hingga menyebar ke daerah lain. Pihak berwenang mengindikasikan bahwa aktivitas manusia berperan dalam memicu kebakaran ini. Kegiatan seperti pembakaran untuk pembersihan makam dan pekerjaan pengelasan diduga menjadi pemicu percikan api. Kondisi cuaca yang kering dan angin kencang kemudian mempercepat penyebaran api ke area yang lebih luas.
“Kami mengerahkan semua personel dan peralatan yang tersedia untuk menanggapi kebakaran hutan terburuk yang pernah ada, tetapi situasinya tidak baik,” kata Pejabat Presiden Han Duck-soo. Ia menambahkan bahwa militer Amerika Serikat di Korea juga turut membantu.
Seperti yang diketahui, angin kencang dapat dengan mudah memperluas area kebakaran terutama pada lahan terbuka. Semakin kencang angin, semakin banyak oksigen yang tersuplai ke api, sehingga proses pembakaran berlangsung lebih cepat dan intens. Faktor lain yang mempengaruhi kejadian kali ini adalah cuaca kering yang melanda Negeri Ginseng tersebut.
Menurut laporan kelompok ilmiah independen Climate Central yang dikutip dari kabar24.bisnis.com, peningkatan suhu akibat perubahan iklim buatan manusia memperparah kondisi kering musiman, mengubah lanskap menjadi bahan bakar yang mudah terbakar, serta menciptakan ancaman kebakaran yang lebih besar di berbagai belahan dunia.
Korban Jiwa
Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan mengatakan bahwa 27 orang tewas dan puluhan orang lainnya terluka, dengan jumlah korban kemungkinan akan bertambah. “27 orang tewas dan 32 orang terluka,” kata Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korsel dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/3/2025). Tragedi ini merupakan jumlah kematian tertinggi sejak Dinas Kehutanan Korea mulai mencatat kebakaran hutan pada tahun 1987.
Situs Bersejarah Rusak
Selain korban jiwa, kebakaran hutan yang masif ini telah merusak situs kuil bersejarah. Setidaknya tiga kuil berusia ribuan tahun di Gyeongsang hangus terbakar. Kuil-kuil terbakar adalah Kuil Bongjeong di Andong, Kuil Buseok di Yeongju, serta Kuil Goun di Uiseong. Kuil-kuil tersebut merupakan bagian dari kelompok tujuh kuil Buddha yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO. Mereka masuk dalam klasifikasi ”Sansa, Biara Gunung Buddha di Korea”.