Ketika Cinta pada Idola Berubah Jadi Gerakan Sosial

aksi sosial
Salah satu gerakan sosial oleh penggemar K-pop. Gambar: Kabarinews

Geograph.id – Tangan-tangan muda itu menggenggam cangkul dan bibit pohon dengan hati yang sama berdebarnya seperti saat memegang lightstick di konser. Di tanah-tanah nusantara yang kian tergerus, sekelompok penggemar K-pop dari berbagai fandom sibuk menanam pohon satu per satu. Mereka bukan sedang menunggu idolanya turun dari van hitam, tapi sedang memberi kehidupan pada bumi, atas nama cinta mereka pada sang idola. Inilah sisi lain dari fandom K-pop di Indonesia. Di balik euforia streaming dan photocard, tumbuh kesadaran bahwa cinta sejati bukan hanya soal memberi sorakan, tapi juga menanam harapan.

Gerakan Sosial dari Para Penggemar

Di balik layar ponsel yang terus memutar video musik, penggemar atau yang sering disebut fandom K-pop di Indonesia bergerak dengan sistem yang jauh lebih terstruktur dari sekadar kelompok penggemar biasa. Mereka adalah komunitas-komunitas yang terorganisir, memiliki pengurus, jadwal kegiatan, bahkan dana kolektif. Fanbase besar seperti ARMY Indonesia (BTS), NCTzen Surabaya, atau ELF Jakarta bukan hanya tempat berbagi kabar dan merchandise, tapi juga ruang kolaborasi sosial yang nyata.

Seiring waktu, para penggemar ini mulai merambah ke kegiatan sosial dan lingkungan. Dari menggalang donasi untuk korban bencana alam, membagikan makanan gratis saat Ramadhan, hingga mengadakan donor darah. Fans K-pop di Indonesia menunjukkan bahwa loyalitas terhadap idola bisa diterjemahkan dalam bentuk yang bermanfaat bagi sekitar. Semua dilakukan dengan semangat kolektif yang kuat. Satu fandom, satu aksi, satu pesan: ini kami lakukan karena kami mencintai idola kami.

Menariknya, setiap kegiatan sosial hampir selalu dibingkai sebagai bentuk hadiah atau persembahan untuk sang idola. Ini yang dikenal sebagai “fan project”. Dalam budaya fandom, memberi bukan hanya kepada idola secara langsung, tetapi juga kepada masyarakat atas nama idola, adalah bentuk cinta yang lebih dalam. Misalnya, “Pohon dari ARMY – BTS 8th Anniversary Project”, atau “Baekhyun’s Day – Donasi untuk Sekolah di Flores”. Nama-nama idola ditempatkan sebagai inspirasi utama, bukan sebagai tujuan akhir.

Budaya memberi dalam fandom ini tumbuh dari dorongan internal komunitas, tidak ada keharusan, hanya rasa ingin berbuat baik karena merasa telah mendapat banyak energi positif dari sang idola. Apa yang dimulai sebagai komunitas hiburan, perlahan berkembang menjadi kekuatan sosial yang konkret. 

Dari Ulang Tahun Idola ke Tanah Nusantara

Salah satu gerakan sosial untuk lingkungan yang digemari oleh para K-Pop Fans ialah aksi penanaman pohon. Sepanjang tahun 2019-2023, LindungiHutan mencatat sebanyak 336 kampanye alam dengan total 69.000 pohon berhasil ditanam di berbagai lokasi seluruh Indonesia. Angka tersebut menunjukkan besarnya kepedulian komunitas K-Pop terhadap lingkungan.

Salah satu contoh nyata datang dari komunitas ARMY Indonesia. Untuk merayakan ulang tahun Jimin BTS, komunitas ini bekerja sama dengan LindungiHutan untuk menanam ratusan pohon mangrove di kawasan pesisir Demak, Jawa Tengah. Proyek itu diberi nama “1000 Pohon untuk BTS JIMIN (Jimin’s Birthday Project)”. Para penggemar tak hanya menggalang dana, tapi juga datang langsung ke lokasi tanam untuk ikut serta dalam gerakan sosial tersebut.

Hal serupa juga dilakukan oleh NCTzen Indonesia. Pada tahun 2020 meluncurkan kampanye “NCTzen Peduli Lingkungan; 2020 Pohon untuk Indonesia”. Bekerja sama dengan organisasi LindungiHutan untuk menanam Mangrove di Pantai Bahagia, Kabupaten Bekasi sebagai aksi mendukung penghijauan dan mengurangi polusi. 

Kegiatan lain datang lagi dari penggemar BTS yang melakukan aksi penanaman ratusan pohon di Boyolali. Penanaman pohon ini menitik beratkan pada rehabilitasi lahan dan peningkatan ekonomi rakyat. Bertempat di Desa Catur Boyolali, ratusan pohon alpukat yang dinilai memiliki nilai ekonomi ini diharapkan juga mampu memperbaiki lahan ditanam di Bantaran Bengawan Solo. Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka merayakan ulang tahun member tertua BTS, Kim Seok Jin. 

Dengan semangat “do it for our idol, do it for the Earth”, para fans K-pop Indonesia berhasil menyulap hari-hari fandom menjadi momen menanam masa depan. Mereka membuktikan bahwa fandom bukan hanya soal koleksi dan konser, tapi juga soal kontribusi dan kesadaran.

Untuk Dunia yang Lebih Baik

Apa yang tampak sebagai fandom dengan segala gemerlap photocard dan hiruk-pikuk konser, ternyata menyimpan gerakan sunyi yang tumbuh perlahan di banyak sudut Indonesia. Para penggemar K-pop menanam pohon atas nama cinta, bukan hanya untuk idola mereka, tetapi juga untuk bumi yang mereka tempati bersama. 

Ternyata, fandom tidak berhenti pada layar ponsel atau deretan merchandise, tapi menjadi akar dari kesadaran, gerakan sosial, dan harapan. Karena mencintai idola tak harus berarti menambah jejak karbon. Terkadang, cinta juga berarti menanam satu pohon dan membiarkannya tumbuh, untuk dunia yang lebih baik.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *