Kuta Bali: Foto Postingannya Dengan Yang Aslinya Berbeda

 

Geograph.id – Bali merupakan surga bagi destinasi wisata alam yang memukau. Pantai Bali sudah dikenal keindahannya oleh pengunjung dari seluruh dunia. Dengan pasir putih yang lembut, udara laut yang jernih berwarna biru kehijauan, dan langit yang cerah, Bali memiliki panorama pantai yang memikat hati wisatawan asing maupun lokal. Setiap sudut pantai di Bali memiliki pesona yang tak terhindarkan. Selain panorama alamnya yang menakjubkan, pantai-pantai Bali juga menawarkan kegiatan yang beragam, mulai dari berselancar di ombak yang menantang hingga menikmati matahari terbenam yang memesona. Kombinasi antara alam yang mempesona dan budaya yang kaya menjadikan pantai bali memiliki ciri khas.

Pesona pantai bali yang diunggah di berbagai platform media massa hingga media sosial sangatlah indah. Pantai-pantai Bali menjadi destinasi impian bagi para wisatawan yang mencari pengalaman liburan. Salah satu destinasi wisata di Bali yaitu pantai Kuta yang menjadi favorit bagi para turis untuk menikmati terbenamnya matahari, seringkali terlihat bersih dalam dalam unggahan foto di dunia maya, padahal memiliki masalah kebersihan yang nyata. Petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, Bali mengatakan, sampah yang dibersihkan di Pantai Kuta, kurang lebih sekitar 10 truk atau sekitar 30 ton perhari.

Sampah plastik, sisa makanan, dan barang-barang lainnya dapat ditemukan di sepanjang pantai, menciptakan pemandangan kontras yang signifikan dengan citra yang ditampilkan di media sosial. Kepadatan lalu lintas dan aktivitas wisatawan di sekitar pantai Kuta juga menghasilkan polusi udara dan gangguan yang mungkin tidak terlihat atau terdengar dalam foto. Asap kendaraan dan suara klakson dapat mengganggu suasana pantai yang damai.

Di sepanjang pantai Kuta, terdapat penjual dan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai barang, mulai dari makanan dan minuman hingga souvenir dan layanan jasa. Meski terkesan memberikan peluang usaha bagi UMKM, namun hal ini dapat menjadi gangguan bagi pengunjung yang mencari ketenangan di pantai, sehingga estetika alam pantai Kuta menjadi hilang.

Permasalahan di atas tidak boleh diabaikan melihat pantai Kuta merupakan wajah dan pintu masuk pulau Bali. Hal ini dapat menurunkan keinginan industri pariwisata dan memberi nama buruk di mata dunia. Penegasan terhadap masyarakat setempat dan turis asing harus segera dilakukan. Terlebih lagi pemerintah harus bijak dalam menangani permasalahan tersebut.

Baru-baru ini Bupati Badung Giri Prasta menegaskan bahwa jajaran Pemerintah Kabupaten Badung bersama Desa Adat Kuta berkomitmen penuh untuk menghormati Arah Pj. Gubernur Bali dalam menata kawasan pantai Kuta agar terhindar dari kesan kumuh, sehingga keinginan industri pariwisata Kuta dapat terjaga dengan baik. Pada kesempatan itu Bupati Giri Prasta mengajak OPD terkait, Camat hingga desa adat membangun komunikasi yang bersinergi terkait pengelolaan pantai Kuta, agar wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Kuta selalu merasa nyaman dan tenang.

Bupati Giri Prasta juga mendapatkan beberapa komplain terkait kondisi pantai Kuta, dimana banyak wisatawan yang mengeluh, menyatakan kekecewaannya dengan wajah pantai Kuta yang sudah sangat bagus, tetapi karena tidak dijaga dengan baik terkesan tidak seindah dengan di foto.

Diawali dengan aksi bersih-bersih sampah, dihadiri oleh Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Kapolda Bali Irjen, Polda Bagus Kade Putra Narendra dan Kasdam IX Udayana Brigjen TNI Sachono di acara kolaborasi gerakan kebersihan lingkungan bersama Pemprov Bali, TNI/Polri dan Pemkab Badung . Turut hadir juga Sekda Wayan Adi Arnawa, Kadis LHK I Wayan Puja, Kadis Pariwisata Nyoman Rudiarta, Kadis PUPR Ida Bagus Surya Suamba, Camat Kuta Ngurah Bayu Dewa, Lurah Kuta dan Bendesa Adat Kuta. 

Wakapolda Bali Brigjen. Pol. I Gusti Kade Budhi Harryarsana menyampaikan bahwa pihak Kepolisian siap memberikan atensi keamanan khusus bagi wilayah Kuta dan sekitarnya dengan melakukan evaluasi dan pemetaan sampai ke tempat-tempat yang tidak terjangkau. Kita turun bersama untuk mengungkap permasalahan tersebut. Masyarakat juga jangan canggung-canggung memberikan, langsung saja laporkan, kami siap dikoreksi, kami siap membantu masyarakat, kami siap untuk mendukung perdamaian bersama. Adanya kerjasama yang baik antar pemerintah dan masyarakat setempat akan menjadi solusi terbaik untuk menjembatani semua hal terkait pengelolaan Pantai Kuta secara berkelanjutan.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *