
Geograph.id — Peristiwa mengkhawatirkan terjadi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Sabtu (10/05/2025). Longsor sampah yang terekam dalam video amatir dan kini viral di media sosial memperlihatkan betapa gentingnya situasi di kawasan tersebut. Tumpukan sampah setinggi hampir 60 meter dilaporkan runtuh dan menutupi akses jalan, menandai adanya kerusakan serius pada turap penahan sampah yang sebelumnya berdiri sebagai benteng terakhir.
Kejadian ini bukan hanya memunculkan kekhawatiran soal pengelolaan sampah di ibu kota, tetapi juga mengancam langsung keselamatan ratusan kepala keluarga yang tinggal di sekitar TPST. Warga kini hidup dalam ketakutan, terlebih saat hujan deras turun yang bisa memicu longsor lanjutan.
“Kami sangat khawatir, apalagi kalau hujan deras turun. Sampah bisa longsor kapan saja dan menimbun rumah kami,” ungkap Santi, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi longsor Dilansir dari minanews.net.
Dampak Luas dari Bahaya Lingkungan Hingga Gangguan Ekonomi
Tak hanya berdampak pada warga sekitar, longsor sampah ini juga mengganggu sistem pengangkutan sampah dari DKI Jakarta ke TPST Bantargebang. Jalan Pangkalan 5, yang menjadi akses utama truk sampah, kini mengalami kerusakan parah. Antrean truk mengular hingga berjam-jam, menyebabkan kemacetan dan menghambat aktivitas warga.
“Antrean truk bisa sampai berjam-jam. Kami yang menggunakan jalan ini jadi terhambat,” keluh Fahmi, pengemudi ojek online yang sehari-hari melintasi jalur tersebut Dilansir dari minanews.net.
Kemacetan ini jelas menimbulkan dampak lanjutan pada aktivitas ekonomi masyarakat. Pedagang, pengemudi ojek, hingga pelajar yang bergantung pada akses jalan tersebut kini merasakan imbasnya secara langsung.
Warga Menuntut Tindakan Nyata, Bukan Janji
Warga mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera mengambil langkah konkret. Selain memperbaiki turap penahan yang jebol, masyarakat juga meminta pengurangan volume sampah yang terus menumpuk di TPST. Evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan manajemen pengelolaan sampah menjadi hal yang sangat mendesak agar bencana serupa tidak kembali terjadi.Kondisi ini menambah kegelisahan warga yang berharap adanya kepastian dan solusi jangka panjang.
Saatnya Evaluasi Menyeluruh dan Aksi Nyata
Peristiwa longsor di TPST Bantargebang menjadi alarm keras bagi pemerintah dan masyarakat. Pengelolaan sampah yang tidak optimal bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga soal nyawa manusia yang dipertaruhkan. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang, serta memberikan rasa aman bagi warga yang selama ini tinggal berdampingan dengan gunungan sampah ibu kota