Menghadapi Tantangan Krisis Sampah Plastik di Laut: Ancaman Terhadap Lingkungan dan Kesehatan Global

Ilustrasi sampah plastik yang sampai ke dalam laut dan mengganggu ekosistem laut. Foto: Canva
Ilustrasi sampah plastik yang sampai ke dalam laut dan mengganggu ekosistem laut. Foto: Canva

Geograph.id – Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menghadapi tantangan besar terkait masalah sampah plastik di laut. Menurut Databooks, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara yang membuang sampah plastik ke laut dengan volume mencapai 56,333 ton setiap tahunnya.

Data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) menunjukkan bahwa plastik menyumbang 80 persen dari pencemaran laut. Setiap tahunnya, sekitar 8 hingga 14 metrik ton plastik mencemari lautan global, dengan tambahan 50 hingga 75 triliun keping plastik dan mikroplastik yang mengambang di perairan dunia. Proyeksi ini mengkhawatirkan, terutama karena jumlah sampah plastik diperkirakan akan melampaui jumlah ikan di laut pada tahun 2050 jika tidak ada tindakan serius untuk menanggulangi masalah ini.

“Masalah sampah plastik tidak hanya mengancam kehidupan ekosistem laut, tetapi juga berdampak pada ketahanan pangan dan kesehatan manusia,” ujar seorang ahli lingkungan. Estimasi emisi mikroplastik dari daratan melalui sungai-global telah melebihi 45.000 ton per tahun, dengan perkiraan mencapai lebih dari 70.000 ton pada tahun 2050 jika tren saat ini berlanjut.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Marine Science mengungkapkan bahwa sekitar 14,4 juta ton mikroplastik mengendap di dasar laut global. Jumlah ini mencerminkan 34 hingga 57 kali lipat mikroplastik yang teramati di permukaan laut. Menunjukkan seberapa dalam dampak sampah plastik telah menyusup ke dalam ekosistem laut.

Dampak Luas Sampah Plastik di Laut Terhadap Lingkungan dan Manusia

Kehadiran sampah plastik di laut tidak hanya mengancam kehidupan laut tetapi juga memberikan dampak serius bagi manusia. Mikroplastik yang masuk ke dalam rantai makanan laut berpotensi mencemari makanan kita, menghadirkan ancaman kesehatan jangka panjang.

Ekonomi maritim Indonesia, yang bergantung pada sumber daya laut seperti perikanan dan pariwisata, juga terancam oleh pencemaran plastik ini. Konservasi sumber daya alam dan upaya untuk mengurangi sampah plastik menjadi prioritas mendesak bagi pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

Langkah Menuju Solusi Berkelanjutan

Penanganan krisis sampah plastik memerlukan kerjasama global yang kuat, inovasi teknologi, regulasi ketat, serta kesadaran masyarakat. Masyarakat harus sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut. Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan manajemen sampah plastik. Termasuk pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, peningkatan sistem pengelolaan limbah, dan kampanye pendidikan lingkungan yang lebih intensif.

Hari ini, masalah sampah plastik bukan hanya menjadi fokus lingkungan tetapi juga menjadi isu kesehatan global. Langkah konkret dan kolaboratif harus segera diambil untuk melindungi laut kita dan memastikan kelangsungan sumber daya alam bagi generasi mendatang.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *