Menjaga Hutan, Membangun Masa Depan: Peran KHDTK UMM di Pujon Hill dalam Pendidikan dan Konservasi

KHDTK Pujon Hill Gambar
KHDTK Pujon Hill Gambar: Geograph.id

Geograph.id — Di tengah upaya global dalam menghadapi krisis lingkungan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengambil langkah nyata melalui pengelolaan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) di Pujon Hill, Kabupaten Malang. Inisiatif ini tak hanya menegaskan komitmen UMM terhadap konservasi, namun memperkuat posisi institusi pelopor pendidikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Proses perolehan KHDTK oleh UMM bermula dari kebijakan pemerintah terkait pemanfaatan hutan pendidikan. Sejak tahun 2018, UMM memulai proses pengajuan KHDTK melalui mandat dari Bapak Rektor yang menunjuk Dr.Tatag Muttaqin, S.Hut, M.Sc.IPM sebagai pengelola awal. Dengan pendekatan langsung ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2019 UMM menerima SK penetapan dan akta KHDTK. Akhir 2019 dilakukan tata batas kawasan, dan pada tahun 2020 UMM secara sah memperoleh SK pengukuhan pengelolaan hutan seluas 80 hektar.

KHDTK UMM bukan sekadar kawasan hijau, melainkan laboratorium hidup yang berperan penting dalam menyokong kegiatan akademik, riset, dan pengabdian masyarakat. Penetapan kawasan ini sebagai KHDTK didasari oleh mandat dari pemerintah melalui KLHK, dengan pengelolaan jangka panjang yang memungkinkan UMM untuk merancang berbagai program berkelanjutan. Meskipun pengelolaannya tidak bersifat seumur hidup, UMM berkomitmen penuh menjaga eksistensi dan fungsi kawasan ini dengan standar tinggi.

Kawasan Hutan Pujon Hill Tempat Belajar yang Menginspirasi

Tujuan utama dari keberadaan KHDTK UMM di Pujon Hill mencakup tiga hal: konservasi lingkungan, pendidikan, dan pengabdian masyarakat. Dalam ranah konservasi, kawasan ini menjadi tempat perlindungan berbagai jenis flora dan fauna lokal serta zona penyangga ekosistem yang penting. Disisi akademik, KHDTK menjadi lokasi kegiatan praktikum mahasiswa, tempat riset dosen, dan sumber data untuk bidang ilmu kehutanan dan lingkungan.

Bagi mahasiswa, KHDTK merupakan tempat belajar yang hidup. Mereka dapat menjalani praktikum ekologi hutan, konservasi tanah dan air, hingga penelitian biodiversitas langsung di lapangan. Beberapa aktivitas mahasiswa meliputi pengamatan satwa, inventarisasi hutan, dan eksplorasi jasa lingkungan seperti ekowisata, karbon, serta air. Praktikum dari jurusan seperti Kehutanan, serta kegiatan UKM seperti Diklat Divisi Mahasiswa Pecinta Alam (DIMPA) dan UKM Voli pun rutin. Pendekatan ini mengubah paradigma belajar dari yang berbasis kelas menjadi berbasis pengalaman nyata (experiential learning).

Tak hanya untuk aktivitas akademika, KHDTK UMM juga mendukung program pengabdian masyarakat. Melalui pelatihan dan kolaborasi dengan warga sekitar, UMM mengajak masyarakat terlibat dalam upaya pelestarian, termasuk edukasi tentang agroforestri, pengelolaan lahan berkelanjutan, dan pengembangan ekowisata edukatif. KHDTK juga tetap memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat, seperti akses pengambilan rumput gajah untuk pakan ternak.

Uniknya KHDTK Pujon Hill

Pengelolaan KHDTK ini tentu tidak berjalan sendiri. UMM aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Dinas Perhutani dan organisasi Burungnesia, yang turut mengamati keragaman burung di kawasan Pujon Hill. Lanskap yang terdiri dari lembah dan lereng curam menjadikan kawasan ini cocok sebagai habitat burung liar dan hewan lainnya, serta memberikan nilai ekowisata yang tinggi.

Dari sisi keunikan, KHDTK UMM memiliki kelebihan geografis karena berada di dataran tinggi dengan udara sejuk dan keanekaragaman hayati yang khas. Penutupan lahan pun dilakukan dengan sistem pagar tanaman fast-growing yang dapat menyerap karbon, sejalan dengan program nasional mitigasi perubahan iklim. Pendekatan pengelolaan yang integratif dan multidisipliner menggabungkan aspek sosial, ekologi, dan ekonomi menjadikannya model KHDTK yang unik di antara institusi pendidikan lainnya.

KHDTK Pujon Hill Gambar
KHDTK Pujon Hill Gambar: Geograph.id

Tantangan dan Inovasi: Menjaga Harmoni Kawasan Hutan Pujon Hill

Dalam praktiknya, UMM menjaga keseimbangan antara konservasi dan pemanfaatan kawasan melalui prinsip 3E: Ekologi, Sosial, dan Ekonomi. Ekologis, melalui pelestarian dan perlindungan kawasan dari kerusakan. Sosial, dengan tetap mengizinkan masyarakat memanfaatkan kawasan secara bijak. Ekonomi, melalui ekowisata terbatas yang memberikan nilai tambah tanpa mengganggu konservasi.

Namun, pengelolaan kawasan ini tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah menyelaraskan kepentingan ekonomi dan konservasi alam agar tetap harmonis. Untuk mengatasi hal ini, UMM menerapkan prinsip pengelolaan adaptif dengan evaluasi berkala dan inovasi program, seperti pemantauan satelit, zonasi pemanfaatan, dan peningkatan kapasitas komunitas lokal.

Melalui KHDTK Pujon Hill, UMM membuktikan bahwa perguruan tinggi tidak hanya menjadi menara gading ilmu, namun perubahan sosial dan lingkungan. Dengan menanamkan nilai-nilai konservasi sejak di bangku kuliah, UMM menumbuhkan generasi muda yang sadar lingkungan dan siap menjaga keberlanjutan bumi.

KHDTK bukan hanya milik UMM, tetapi juga milik masa depan kita bersama. Mari belajar dari hutan, dan bersama-sama menjaganya.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *