
geograph.id – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menghadiri rapat koordinasi dengan pengusaha sawit untuk mencegah Karhutla di Riau, Sabtu, 10 Mei 2025. Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa pengusaha sawit memiliki peran vital dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ia menyatakan bahwa perusahaan sawit harus berperan aktif dalam upaya antisipasi karhutla untuk mengurangi risiko dan dampak negatif yang ditimbulkan.
Hanif mengingatkan hal tersebut dalam rapat organisasi bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Pekanbaru, Riau, pada Sabtu 10 Mei 2025. “Jika perusahaan bisa mengimplementasikan sistem manajemen kebakaran yang baik, maka kita memiliki harapan besar untuk mencapai target zero kebakaran di wilayah perkebunan,” katanya agenda tersebut, dikutip dari Tempo.co.
Fokus pada Daerah Rawan dan Kebun Sawit
Hanif Faisol menyoroti daerah yang rentan karhutlah, khususnya di wilayah Riau, di mana terdapat area perkebunan yang cukup besar. Kewaspadaan dan tindakan pencegahan di wilayah-wilayah ini perlu diperkuat untuk mencegah kebakaran yang dapat meluas dan merusak lingkungan serta perkebunan sawit.
Untuk bencana Karhutla, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar serangkaian modifikasi cuaca, yaitu 1-7 Mei lalu disambung sampai 12 Mei 2025. Operasi ini menyasar lahan gambut yang rawan terbakar saat kemarau panjang, serta untuk mengisi embung-embung cadangan air.
Kolaborasi dan Kesiapsiagaan
Menteri juga meminta agar pengusaha sawit dan pemerintah daerah melakukan kolaborasi erat serta konsolidasi aktif. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penanganan karhutla dapat dilakukan dengan cara yang koordinatif dan efektif. Hanif mengimbau kepada para pengusaha untuk melakukan persiapan sejak dini dan mematuhi aturan yang ditetapkan mengenai karhutla.
“Dengan mempertimbangkan masih adanya potensi awan hujan yang bisa diturunkan, untuk memaksimalkan upaya pembahasan,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari pada Rabu, 7 Mei 2025 dikutip dari Tempo.co.
Harapan untuk Masa Depan
Menteri Lingkungan berharap bahwa semua pihak, khususnya pengusaha kelapa sawit, dapat bersama-sama menjalankan peran mereka secara optimal dalam mencegah karhutla. Menurutnya, pencegahan terbaik adalah mengantisipasi dan memastikan kesiagaan di lapangan.