Miris! Jalur Hijau Kota Bogor Nyaris Dipenuhi Pohon Tak Sehat

Suasana teduh jalur hijau Kota Bogor yang dikelilingi pepohonan rimbun. Gambar: Unsplash/Hardingferrent

Geograph.id – Sekitar 10 persen pohon yang berada di jalur hijau Kota Bogor teridentifikasi dalam kondisi tidak sehat dan berpotensi mengalami kerusakan berat. Temuan ini disampaikan Bhumi Pasa Hijau (BPH) berdasarkan hasil kajian bersama mahasiswa IPB yang dipaparkan pada Sabtu (3/5/2025), di Kantor Sekretariat DPRD Kota Bogor.

Kajian tersebut dilakukan menggunakan pendekatan Forest Health Monitoring (FHM) yang didukung oleh teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Secara keseluruhan, pemantauan dilakukan terhadap 772 pohon yang tersebar di sembilan koridor jalur hijau di Kota Bogor.

Kerusakan Jalur Hijau Kota Bogor Kian Mengkhawatirkan

Peneliti dari BPH, Sheikha, menyebut temuan ini sebagai situasi yang patut diwaspadai. “Sebanyak 10 persen pohon berada dalam kondisi tidak sehat hingga nyaris roboh. Khususnya di koridor seperti Jalan Malabar Ujung dan Jalan Sancang, tingkat kerusakannya sudah sangat signifikan,” ungkap Sheikha, dikutip dari Bicara Network.

Menurutnya, kondisi ini tidak bisa dianggap remeh karena menyangkut keselamatan dan kualitas lingkungan perkotaan. Ia menambahkan bahwa berbagai faktor turut memperparah situasi, seperti kurangnya perawatan, dampak perubahan iklim, serta tekanan lingkungan akibat pembangunan. “Kajian ini juga merupakan bentuk mitigasi terhadap risiko lingkungan yang makin nyata. Jalur hijau bukan hiasan kota, tapi pelindung hidup warganya,” tambahnya.

Disperumkim Dorong Kolaborasi dari Berbagai Pihak

Kepala Bidang Pengelola dan Keanekaragaman Hayati dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Devi Librianti Juvita, menyambut baik hasil kajian tersebut. Ia menyebut bahwa data ini sangat membantu pemerintah dalam merancang langkah-langkah prioritas pengelolaan ruang hijau kota.

Devi juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga keberlanjutan fungsi jalur hijau. Ia menyoroti aplikasi Inventree, yang dikembangkan oleh BPH sebagai alat bantu pemantauan visual, sebagai inovasi penting dalam mendukung sistem pengawasan yang lebih efisien dan terstruktur.

Dengan meningkatnya risiko kerusakan pada vegetasi kota, hasil kajian ini diharapkan dapat mendorong kesadaran berbagai pihak. Harapannya, akan muncul langkah nyata dari seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga keberlangsungan jalur hijau sebagai bagian penting dari ekosistem urban.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *