
Geograph.id – Di wilayah Pujon yang terkenal dengan udara segar dan pemandangan hijau, Pujon Hill UMM sedang mempersiapkan jalur pendakian baru sebagai tujuan alam selanjutnya di Malang Raya. Jalur ini menuju Puncak Trianggulasi, sebuah dataran tinggi alami yang sebelumnya hanya bisa dilihat dari kejauhan oleh penduduk setempat.
Meskipun belum resmi dibuka, keindahan puncak ini mulai menarik perhatian para pecinta alam, terutama karena jalurnya yang masih alami, jarang dilalui, dan menawarkan pemandangan menakjubkan ke Danau Selorejo. Jalur ini kini menjadi topik hangat di kalangan komunitas pendaki, bukan hanya karena potensinya sebagai destinasi baru, tetapi juga karena kisah di balik penemuannya yang berawal dari rasa ingin tahu masyarakat lokal dan kini sedang serius dikembangkan oleh tim Pujon Hill.
Berawal dari Rasa Penasaran
Jalur pendakian ini tidak muncul dari proyek besar, tetapi berasal dari rasa ingin tahu masyarakat setempat. “Awalnya, warga sekitar melihat puncak tertinggi di Pujon Hill dan merasa tertarik untuk menjelajah ke sana.” ujar Ariska, salah satu pengelola tim Pujon Hill UMM. Cerita tentang puncak ini menyebar dari satu orang ke orang lain, sehingga menarik perhatian komunitas seperti
Pujon Hill, Divisi Mahasiswa Pecinta Alam (DIMPA), dan Kehutanan UMM. Dengan semangat petualangan, tim Pujon Hill mulai menjelajahi jalur yang sebelumnya belum pernah dipetakan secara resmi. Saat ini, pengembangan jalur tersebut masih berlangsung dan mulai diperkenalkan secara terbatas kepada para pendaki profesional.
Pemandangan yang Menjadi Daya Tarik Utama
Salah satu alasan mengapa jalur ini sangat populer adalah keindahan pemandangannya. “Dari puncak, kita bisa menikmati panorama Danau Selorejo dan kawasan Pujon. Itulah yang membuatnya begitu menarik.” ujar Ariska. Pemandangan yang luas dan terbuka dari ketinggian membuat jalur ini unik dibandingkan dengan banyak jalur pendakian lainnya di Malang. Daya tarik visual ini menjadi nilai utama yang terus dikembangkan oleh Pujon Hill untuk menciptakan pengalaman mendaki yang tidak hanya menantang secara fisik, tetapi juga menyegarkan jiwa.
Trek Masih Alami dan Khusus untuk Pendaki Berpengalaman
Saat ini, jalur menuju Puncak Trianggulasi belum dibuka untuk umum. “Sekarang masih ditutup, hanya untuk pendaki berpengalaman saja.” ujar Ariska. Jalur ini masih alami dan belum ditata, banyak semak-semak yang membuatnya kurang cocok untuk pendaki pemula. Perjalanan menuju puncak memakan waktu sekitar tiga hingga empat jam dari basecamp. “Jika dari tempat parkir sepeda motor di Desa Kedungrejo, sekitar dua setengah jam” tambahnya. Jalur ini sangat ideal bagi pendaki yang menyukai eksplorasi dan tantangan baru.
Flora dan Fauna Menemani Sepanjang Perjalanan
Perjalanan menuju Puncak Trianggulasi tidak hanya menawarkan pemandangan yang menakjubkan dari atas, tetapi juga keindahan alam yang khas di Pujon Hill. “Sepanjang jalan dari basecamp ke puncak, kita akan disuguhi berbagai jenis vegetasi serta flora dan fauna. Kita bisa melihat burung dan tanaman cantik seperti bunga anggrek” ujar Ariska. Keanekaragaman hayati ini menambah daya tarik jalur pendakian sekaligus menjadi ruang edukasi, di mana para pendaki dapat menikmati keindahan alam sambil belajar tentang ekosistem asli di kawasan Pujon.
Jalur yang Masih dalam Tahap Pengembangan
Karena jalur ini masih ditutup untuk umum, fasilitas seperti petunjuk arah dan tempat istirahat belum tersedia. “Kami belum resmi membuka, jadi fasilitas tersebut belum ada.” ujar Ariska.
Saat ini, pengelolaan dilakukan secara mandiri oleh komunitas, khususnya tim Pujon Hill, namun ada rencana untuk melibatkan masyarakat sekitar di masa mendatang. “Kami berencana untuk melibatkan warga sekitar dalam pembangunan jalur pendakian ini” tambahnya, menekankan pentingnya kolaborasi untuk keberlanjutan jalur dan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal.
Antusiasme Komunitas Meningkat
Walaupun belum dibuka secara resmi, respons dari komunitas pendaki sangat positif. “Banyak teman-teman yang penasaran. Mereka bertanya, ‘Ini lokasi apa ya?’ karena pemandangannya menakjubkan dan treknya cukup menantang.” ujar Ariska. Antusiasme ini menunjukkan bahwa jalur pendakian Puncak Trianggulasi bisa menjadi destinasi favorit baru di Jawa Timur jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan.
Persiapkan Dirimu untuk Petualangan Seru Ini
Di akhir wawancara, Ariska mengungkapkan harapannya kepada para pendaki yang akan menjelajahi jalur ini. “Setelah jalur ini resmi dibuka, mari kita jaga dan lestarikan alam. Hindari membuang sampah sembarangan. Ayo, bantu sebarkan agar semua orang dapat menikmati keindahan alam yang ada di atas sana”
Ingin menyembuhkan diri sambil menantang diri sendiri? Puncak Trianggulasi yang dikelola oleh Pujon Hill siap menjadi tujuan barumu. Nikmati udara pegunungan yang segar, vegetasi hijau yang alami, dan pemandangan danau dari ketinggian yang menenangkan. Sambil menunggu pembukaan resmi, kamu bisa mulai menjelajahi kawasan Pujon dan merasakan suasananya. Jangan lupa untuk mengikuti akun Instagram @pujonhill_umm dan terus pantau informasi lengkapnya di Geograph.id. Siapa tahu, kamu bisa menjadi salah satu pendaki pertama yang mencoba jalur ini!