
Geograph.id — Bencana alam kembali melanda wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ratusan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum dilaporkan mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada Selasa, 06/05/2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi hingga kini masih melakukan proses asesmen dan pendataan di lapangan untuk memperbarui informasi jumlah kerusakan.
Daeng Sutisna, Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, menyatakan bahwa bencana ini menyebar di sedikitnya 10 kecamatan. Dampaknya pun beragam, mulai dari atap rumah yang beterbangan, rumah roboh, pohon tumbang, hingga akses jalan yang tertutup material longsoran atau pepohonan.
“Berdasarkan pemantauan kami hingga 7 Mei, kerusakan terjadi di 10 kecamatan. Namun, jumlah ini masih bisa bertambah karena asesmen masih terus dilakukan di sejumlah titik terdampak,” ujar Daeng dalam keterangannya dilansir dari Radar Sukabumi
Sebaran dan Dampak Bencana di 10 Kecamatan
Di Kecamatan Cidahu, satu bangunan aula Masjid Agung At-Taqwa yang terletak di Kampung Bojong Pari, Desa Jayabakti mengalami kerusakan parah. Di Kecamatan Caringin, dua rumah rusak di Kampung Peundeuy, Desa Seuseupan, dan satu madrasah di Desa Mekarjaya tertimpa pohon besar.
Kecamatan Nagrak juga terdampak, dengan beberapa rumah di Desa Girijaya dan Desa Nagrak Utara mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Sementara itu, satu ruas jalan desa di Kampung Cireundeu, Kecamatan Kadudampit, amblas dan tak dapat dilalui kendaraan roda empat.
Di Kecamatan Sukabumi, pohon bambu tumbang dan menimpa empat rumah warga di Desa Sukajaya, sedangkan di Desa Parungseah, sebanyak 11 rumah mengalami kerusakan di bagian atap.
Kecamatan Parungkuda mencatat kerusakan pada satu unit rumah milik warga bernama Asep Hidayat di Kampung Pasir Eurih akibat tertimpa pohon. Sementara di Parakansalak, rumah warga di Desa Sukakersa dan fasilitas umum di Desa Lebaksari rusak akibat tumbangnya pohon jati putih.
Di Kecamatan Cicurug, setidaknya 13 rumah di Kampung Cibeber Hilir rusak sedang. Rumah-rumah lainnya di Kampung Lembak Jaya dan Kampung Lebak Sari juga mengalami kerusakan serupa. Genting rumah beterbangan dilaporkan di Desa Caringin dan Papisangan.
Kecamatan Ciambar menjadi salah satu yang terdampak paling signifikan. Di Desa Munjul, 30 rumah mengalami kerusakan ringan dan 6 rumah rusak sedang, dengan total warga terdampak mencapai 108 jiwa. Di Desa Cibunarjaya, asesmen masih berlangsung, namun diketahui sementara 10 kepala keluarga telah mengungsi ke rumah kerabat mereka.
BPBD Imbau Warga Tetap Waspada
Dengan situasi cuaca yang masih tidak menentu, BPBD Kabupaten Sukabumi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda bahaya seperti tanah retak, pohon rawan tumbang, atau aliran sungai meluap.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Kami terus berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan untuk memastikan warga terdampak mendapat bantuan dan penanganan yang dibutuhkan,” tutup Daeng dilansir dari Radar Sukabumi.
Untuk perkembangan terkini, masyarakat dapat mengikuti informasi resmi dari BPBD Kabupaten Sukabumi dan pemerintah daerah melalui saluran informasi terpercaya.