Malang, Geograph.id – Shelterville mengajak kawula muda melestarikan lingkungan lewat talkshow di Pasar Santai 6 yang bertajuk “Yang Dijual Susu, Yang Ditanam Pohon. Why?” Acara yang digelar pada Kamis (26/03) sore itu mengundang narasumber Mutaya selaku perwakilan dari kafe Shelterville.
Berdasarkan penuturannya pada acara tersebut, kafe Shelterville merupakan kafe yang dibentuk oleh anak-anak desain grafis yang memiliki latar belakang yang beragam. Tak hanya menjual minuman kekinian seperti kopi dan susu, Shelterville juga memiliki concern untuk mempromosikan hidangan-hidangan tradisional lewat menu mereka.
Selain memfokuskan diri pada bisnis f&b, baru-baru ini Shelterville menginisiasi terbentuknya gerakan peduli lingkungan bernama “Shelterfield”. Shelterfield terbentuk atas dasar keprihatinan kawan-kawan Shelterville terhadap isu lingkungan di Indonesia. Mutaya menuturkan bahwa gerakan tersebut umurnya masih muda, yaitu masih berumur sekitar satu tahun.
“Dalam kurun satu tahun ke belakang, kami sudah berhasil melakukan dua aksi peduli lingkungan. Yaitu penanaman alpukat di Gunung Pucung pada Oktober 2023 dan pohon beringin di Gunung Arjuno pada Januari 2024.” Tuturnya.
Lebih lanjut Mutaya menyebut bahwa Shelterfield memiliki tim tersendiri di luar tim Shelterville, yang bertanggung jawab untuk merealisasikan program peduli lingkungan tersebut. Selain tenaga dari tim Shelterfield, program tersebut juga didukung oleh volunteer di luar tim yang disebut Greenation.
Tak hanya berkampanye dalam acara Pasar Santai 6, kawan-kawan Shelterfield juga melakukan gerakan sosial di acara tersebut. Dixi, panitia Pasar Santai 6, menyebut bahwa nantinya Shelterville bersama dengan Shelterfield akan melakukan pemilahan sampah dari acara tersbut sebagai bentuk nyata peduli lingkungan.
“Nanti kawan-kawan itu (Shelterville) bakal memilah sampah setelah acara selesai, yaitu pada pukul 21.00,” ucap Dixi.