Sisi Gelap Gunung Everest

Geograph.id – Puncak Gunung Everest mengundang banyak pendaki dari seluruh dunia untuk menaklukannya. Di luar cerita-cerita inspiratif soal perjuangan, terdapat sisi gelap gunung Everest yang semakin mengkhawatirkan.
Sebuah konten menjadi viral di media sosial X yang menunjukkan bagaimana padatnya jalur pendakian di gunung tertinggi di dunia tersebut. Ratusan pendaki berbaris menanti giliran untuk naik dan turun. Banyak pula cuplikan gambar yang merekam para pendaki berteriak ketika menyaksikan mayat-mayat meluncur di dekat mereka.
Lusinan klip yang beredar menunjukkan bagaimana pendakian menuju puncak dunia itu semakin berbahaya. Pada Selasa (22/5/2024), Dua pendaki, yakni Daniel Paterson (39) asal Inggris, dan pemandunya. Pas Tenji Sherpa asal Nepal, terseret ke sisi gunung setelah bongkahan salju mengeras yang menggantung di tepi tebing tiba-tiba longsor, lapor BBC.
Jumlah Pendaki Menurun
Untuk musim pendakian musim semi yang berakhir pada bulan Mei, pemerintah mengeluarkan izin kepada 421 pendaki. Turun dari rekor tahun lalu sebanyak 478 pendaki, Jumlah tersebut belum termasuk pemandu asal Nepal. Secara total, diperkirakan 600 orang mendaki gunung tersebut.
Direktur Pendakian Gunung Departemen Pariwisata Nepal Rakesh Gurung mengatakan jumlah izin yang dikeluarkan lebih rendah tahun ini karena situasi ekonomi global. China juga mengeluarkan izin dan pemilu nasional di India yang mengurangi jumlah pendaki dari negara tersebut.
Masalah Sampah di Gunung Everest
Sampah masih menjadi sebagian sisi gelap gunung Everest dan pegunungan lain di wilayah tersebut, meskipun terdapat peningkatan jumlah kampanye pembersihan, termasuk kampanye tahunan yang dipimpin oleh Tentara Nepal.
“Sampah masih menjadi masalah besar, terutama di kamp-kamp yang lebih tinggi, di mana Anda tidak dapat menjangkaunya,” kata Chief Executive Officer dari organisasi non-pemerintah Sagarmatha Pollution Control Committee (SPCC) Chhiring Sherpa.
Meskipun tidak ada angka resmi, organisasinya memperkirakan ada sekitar tiga ton kotoran manusia, Antara kamp satu di dasar Everest dan kamp empat, menuju puncak.