Tambang Liar Gunung Penanggungan Bikin Krisis Lingkungan

Ilustrasi tambang pasir dan batu. Gambar: Freepik
Ilustrasi tambang pasir dan batu. Gambar: Freepik

Geograph.id – Aktivitas tambang liar di Gunung Penanggungan, Jawa Timur, telah menimbulkan kerusakan lingkungan yang signifikan.

Masyarakat setempat yang resah dengan kondisi ini menuntut pemerintah untuk segera mengambil tindakan penyelamatan.

Dampak kerusakan lingkungan akibat tambang di Gunung Penanggungan sangatlah memprihatinkan. Mata air di sekitar gunung mulai mengering, debit air di sungai-sungai berkurang drastis, dan longsor di beberapa titik mengancam keselamatan warga dan merusak infrastruktur.

Hutan di lereng gunung terancam gundul, habitat flora dan fauna terancam punah, dan pencemaran udara akibat debu dan asap dari penambangan membahayakan kesehatan masyarakat.

Menyadari hal tersebut, masyarakat setempat telah melakukan berbagai upaya, seperti menggelar aksi protes dan melaporkan kepada pihak berwenang.

Mereka menuntut pemerintah untuk menegakkan hukum dengan menindak tegas pelaku penambangan liar, menutup tambang ilegal, dan melakukan rehabilitasi lingkungan melalui reboisasi hutan dan pemulihan ekosistem yang rusak.

Selain itu, mereka juga meminta pemerintah untuk memberikan solusi ekonomi bagi masyarakat. Seperti membantu mereka mencari alternatif mata pencaharian yang ramah lingkungan.

Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini. Seperti melakukan razia rutin untuk menghentikan aktivitas penambangan liar, memberikan teguran kepada pemilik tambang yang tidak memiliki izin, dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

Namun, masyarakat berharap solusi permanen dapat segera ditemukan untuk mencegah kerusakan lingkungan di Gunung Penanggungan lebih lanjut.

Gunung Penanggungan bukan hanya memiliki nilai keindahan alam, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan budaya yang tinggi bagi masyarakat setempat.

Penyelamatan gunung ini menjadi tanggung jawab bersama dan membutuhkan komitmen dari semua pihak.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *