Perusahaan Kosmetik: Pemasaran Hijau Dukung Aksi Lingkungan Hijau

Sampah kosmetik yang menumpuk didominasi berbahan dasar plastik untuk menekan biaya produksi. Foto: Wildlife and Welfare
Sampah kosmetik yang menumpuk didominasi berbahan dasar plastik untuk menekan biaya produksi. Foto: Wildlife and Welfare

Geograph.id – Telah menjadi rahasia umum, bahwa strategi pemasaran hijau telah dijalankan oleh berbagai perusahaan kosmetik baik merek lokal maupun internasional. Industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) telah mengadopsi Green Marketing Strategy (Strategi Pemasaran Hijau) untuk membangun wajah positif perusahaannya.

Menurut survei yang telah dilakukan oleh Katadata, 77,4% anak muda di Indonesia tertarik dengan isu lingkungan hidup. Sehingga, perusahaan kosmetik merasa wajib dan terdorong untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan minat konsumennya.

Lalu Apa Alasan Mendetail Perusahaan Mengadopsi Pemasaran Hijau?

Mengutip Polonsky (1994), ada lima alasan mengapa perusahaan mengadopsi green marketing, diantaranya untuk memenuhi consumer demand atau permintaan pelanggan terkait produk yang ramah akan lingkungan, menjalankan peraturan tentang lingkungan, untuk meminimalisir biaya dengan menggunakan sumber daya yang lebih efisien, meningkatkan brand reputation, hingga turut andil pada aksi melindungi lingkungan.

Pada penerapannya, perusahaan kosmetik berusaha untuk menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan misalnya tidak melibatkan hewan dalam penelitiannya selama masa Research and Development (R&D) produk. Kemudian, pengurangan limbah kemasan hingga penggunaan energi terbarukan. 

Keputusan konsumen untuk memilih dan membeli produk tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya budaya, keluarga, dan pengalam pribadi para konsumen, Namun, bagi mereka yang mendukung gerakan lingkungan hijau akan memilih brand kosmetik maupun skincare yang sejalan dengan pemikiran mereka tentang produk dengan pemasaran hijau.

Di indonesia, telah banyak perusahaan kosmetik yang menjadi penggiatan dari Green campaign, diantaranya Kiehl’s, ERHA, Female Daily, hingga Sociolla dan Innisfree.

Pemasaran Hijau Kiehl’s: Trash to Art 2024

Berpegang teguh pada green Campaign, Aksi nyata yang dilakukan Kiehl’s, Brand skincare asal Amerika, dengan mengadakan event seni yang menggunakan wadah atau kemasan bekas sebagai bahan baku seni dan instalasinya. Kiehl’s menyajikan Terowongan Subway ala New York dan instalasi seni yang telah dikerjakan oleh para seniman indonesia.

Evan Driyananda dan Attina Nuraini dari ReExp Studio, merupakan dua dari banyaknya seniman yang berpartisipasi dalam green campaign yang dilakukan oleh Kiehl’s. Keduanya membuat instalasi sebuah pesawat hitam yang dipajang pada spot utama event menggunakan 1600 botol bekas produk Kiehl’s.

ERHA Gaet Waste4Change tuk Daur Ulang Kemasan

Pada peringatan hari Bumi 2024, ERHA menggaet Waste4Change untuk mengajak customernya mendaur ulang kemasan yang tak lagi digunakan. Kemasan tersebut akan dikumpulkan secara kumulatif pada gerai gerai ERHA. Kemudian, akan diserahkan pada Waste4Change untuk dipilah berdasarkan jenis sampahnya lalu didaur ulang.

Untuk menarik minat konsumennya, ERHA memberi timbal balik berupa voucher dan konsultasi gratis dengan para ahli. Besaran voucher yang didapat bergantung pada jumlah kemasan produk yang diserahkan. Campaign ini dilaksanakan pada 44 gerai ERHA yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Bandung, hingga Yogyakarta.

Sociolla ajak Innisfree dalam kampanye: Waste Down, Beauty Up

Sociolla tak mau ketinggalan. Mereka turut ambil aksi untuk menyuarakan green campaign dalam industri kecantikan di Indonesia. Dengan menggandeng brand kecantikan asal Korea Selatan, Innisfree yang juga berpegang teguh pada beauty sustainability.

Serupa dengan yang dilakukan ERHA, Sociolla mengajak pada konsumennya untuk menukarkan beauty empties (kemasan kosong produk kecantikan) pada gerai Sociolla. Dengan memberi feedback berupa SOCO Point untuk setiap empties yang dikumpulkan. Hal ini akan menjadi daya tarik konsumen agar turut serta dalam campaign Waste Down Beauty Up.

Sedangkan, untuk setiap empties dari brand Innisfree, konsumen akan mendapat 20 SOCO Points yang mana 2 kali lebih besar dari empties beauty brand lainnya. Bahkan, Sociolla pernah menyabet penghargaan sebagai Most Responsible Brand 2022 (E-Commerce Category) oleh Award4Change dalam aksinya untuk pengelolaan sampah dan implementasi prinsip ekonomi sirkular di indonesia.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *