
Geograph.id – Setiap tahunnya, langit malam selalu menyuguhkan berbagai fenomena astronomi yang memukau. Salah satunya adalah hujan meteor Eta Aquariid, yang akan mencapai puncaknya pada malam tanggal 5 hingga 6 Mei 2025. Ini merupakan momen yang dinanti-nanti oleh para pecinta astronomi dan pengamat langit di seluruh dunia.
Apa Itu Hujan Meteor Eta Aquariid?
Hujan meteor Eta Aquariid atau meteor shower berada di Jagad Raya, Cakram Bima Sakti, merupakan salah satu cabang dari rasi bintang Aquarius. Komet Halley atau B612 yang terkenal pada saat ini, berputar mengelilingi matahari pada sekitar jarak 76 tahun. Ke mana pun Halley bergerak, dia akan selalu meninggalkan serpihan kecil yang menempel. Serpihan ini bersatu ke Bumi, dan saat mencapai atmosfer, terciptalah hujan meteor.
Di Mana dan Kapan Bisa Menyaksikan Eta Aquariid?
Orang-orang dapat melihat hujan meteor dari seluruh dunia, tetapi intensitasnya bergantung pada lokasi geografis.
Belahan Bumi Selatan (seperti Australia atau Indonesia bagian selatan) bisa melihat hingga 50 meteor per jam pada puncaknya. Sementara itu, belahan Bumi utara, seperti wilayah Asia bagian utara atau Eropa, akan melihat sekitar 10-30 meteor per jam. Untuk pengalaman pengamatan terbaik, carilah tempat yang jauh dari cahaya kota, tutup mata, dan biarkan mata menyesuaikan diri dengan kegelapan selama idealnya 15–30 menit sebelum mulai menonton.
Tantangan dalam Pengamatan Hujan Meteor
Namun, ada satu masalah untuk dinikmati selama puncak hujan meteor tahun ini, yaitu cahaya bulan. Pada malam 5-6 Mei, 72 persen bulan akan diterangi sehingga cahayanya cukup kuat untuk menghalangi pandangan meteor yang lebih redup. Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya mengamati setelah bulan terbenam, atau jika memungkinkan, menghadap jauh dari bulan untuk mengurangi silau.
Tips Menyaksikan Hujan Meteor Eta Aquariid
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik dalam menyaksikan hujan meteor, tidak cukup hanya mengetahui waktunya saja.
- Pilih tempat yang gelap dan terbuka yang bebas dari polusi cahaya.
- Tidak perlu teleskop: yang terbaik adalah mengamati hujan meteor dengan mata telanjang.
- Datang lebih awal agar dapat beradaptasi dengan kegelapan.
- Gunakan aplikasi bintang untuk membantu menemukan konstelasi Aquarius tempat hujan meteor berasal.
Kesempatan untuk memandang dan mengapresiasi keajaiban alam semesta paling baik ditangkap di alam dengan fenomena langit unik seperti hujan meteor Eta Aquariid. Jejak meteor yang spektakuler melintasi langit di malam hari masih dapat disaksikan asalkan di lokasi yang tepat dan persiapan yang benar meskipun bulan cukup terang. Jangan lewatkan tanggal 5 sampai 6 Mei untuk pengalaman langit yang luar biasa.