Geograph.id – Senin (8/4/2024), puluhan juta orang di Amerika Serikat baru saja menyaksikan fenomena astronomi langka berupa gerhana matahari total. Gerhana ini melintasi beberapa wilayah negara tersebut, mulai dari Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.
Hampir 32 juta orang berada di jalur totalitas saat bayangan bulan melintasi perbatasan Meksiko-Texas pada waktu makan siang, lalu melintasi 15 negara bagian selama satu setengah jam berikutnya.
Namun, banyak warga di wilayah selatan dan barat tengah tidak dapat menyaksikan fenomena ini dengan jelas karena tertutup awan rendah dan hujan.
Mereka yang beruntung menyaksikan gerhana matahari total ini menikmati pemandangan yang mengesankan dan tidak akan terulang lagi di Amerika Serikat hingga tahun 2044. Kota-kota mendadak terendam dalam kegelapan, suhu turun drastis, dan keheningan senja menyelimuti siang hari.
“Ada sesuatu yang sangat misterius tentang gerhana matahari total, ketika siang berubah menjadi malam, hewan mulai berperilaku berbeda, dan kita melihat perubahan di atmosfer bumi,” kata Pam Melroy, wakil kepala NASA, dan pensiunan astronot yang memiliki gelar dalam astronomi dan ilmu planet, kepada CNN International.
Banyak yang sudah bangun sebelum fajar untuk mempertaruhkan tempat mereka, dan kota-kota dari Texas hingga Maine. Serta kota-kota lain yang berada di luar jalur totalitas, mengadakan pesta menonton bersama dan membagikan kacamata gerhana gratis.
“Ini adalah pengalaman mistis dan misterius. Dan saya menyukai gagasan bahwa jutaan orang Amerika berdiri bersama hari ini, memandang ke langit”
Banyak negara bagian dan kota menyatakan keadaan darurat untuk mengantisipasi kerumunan besar penonton gerhana. Meskipun ada peringatan tentang potensi ancaman teror, acara berlangsung aman dan lancar. NASA menyiarkan acara ini untuk mereka yang tidak bisa menyaksikan gerhana secara langsung. Hampir seluruh Amerika Utara mengalami gerhana sebagian dengan variasi persentase, bergantung pada kedekatan dengan jalur totalitas.