
Geograph.id – Pohon berusia ratusan tahun dengan ukuran raksasa yang tumbuh di Bali harus ditebang demi memberikan jalan bagi pembangunan beach club. Insiden ini telah menjadi perbincangan hangat yang menyebar luas di media sosial. Berdasarkan ukurannya yang sangat besar, pohon tersebut sebenarnya mampu memberikan naungan bagi satu kampung utuh. Namun pada akhirnya pohon tua yang telah menjadi bagian dari lanskap Bali ditebang untuk mengakomodasi pembangunan fasilitas wisata baru.
Detik-detik dilakukannya penebangan pohon berusia seratus tahun itu ramai menjadi perbincangan usai diunggah akun instagram @folkshitt Kamis (9/5/2024).
“Bikin Sedih Warga Bali! Pohon Umur 100 Thn Ditebang untuk Pembangunan Beach Club,” papar akun tersebut.
Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @therahayuproject menjadi sorotan warganet di media sosial. Dalam video yang dibagikan tersebut memperlihatkan upaya penebangan sebuah pohon besar tersebut.
Dalam video yang diunggah tersebut, berisi narasi bahwa pohon yang berusia ratusan tahun itu ditebang untuk pembangunan sebuah beach club baru di Bali. Dalam video tampak beberapa pekerja menebang pohon kayu dengan diameter cukup besar dengan mesin senso kayu.”
Satu per satu, batang-batang kokoh yang sebelumnya menjulang tinggi kini tumbang berserakan di atas tanah. Setelah merampungkan penebangan pada bagian atas pohon, para pekerja melanjutkan pemotongan secara bertahap. Dimulai dari area tengah hingga ke akar. Akar-akar yang tertanam kuat itu pun dihancurkan satu per satu hingga akhirnya pohon raksasa tersebut roboh seluruhnya. Penebangan pohon berusia ratusan tahun yang tentunya memiliki peran ekologis penting di kawasan tersebut sangat disayangkan warganet yang menyaksikan video insiden tersebut. Apalagi penebangan dilakukan untuk membuat sebuah beach club.
“anggrayaa : Padahal kalau pohonnya tetep dipertahanin mungkin jadi lebih aesthetic. Tapi kan udah dapet ijin buat ditebang ya,”
“srvxs : Kenapa gak pohonnya jd bagian dr Beach Clubnya, malah Authentic dan jd Marketing tersendiri,”
“dapaaditynsh : Langsung 10 Beach Club terangker di indonesia terakhir bekas peninggalan pohon 100 tahun,” Timpal sederet warganet dalam kolom komentar unggahan tersebut. Bahkan beberapa warganet juga meminta untuk memboikot beach club yang diduga merusak lingkungan dalam pembangunannya.