Geograph.id – Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh University of Newcastle, Australia dan World Wildlife Fund (WWF), manusia rata-rata mengonsumsi 5 gram mikroplastik setiap minggunya. Jumlah ini setara dengan ukuran kartu ATM atau satu sendok teh.
Mikroplastik adalah partikel plastik kecil yang berukuran kurang dari 5 mm. Benda dapat masuk ke tubuh manusia melalui berbagai cara, seperti:
- Menyantap makanan laut: Kemungkinan besar dapat tertelan bersama dengan makanan laut, seperti ikan, kerang, dan udang.
- Minum air: Tak jarang juga ditemukan dalam air minum, baik air keran maupun air kemasan.
- Menghirup udara: Dapat terhirup melalui udara yang tercemar debu plastik.
- Menggunakan produk perawatan diri: Benda dapat ditemukan dalam beberapa produk perawatan diri, seperti pasta gigi, sabun cuci muka, dan scrub.
Dampak kesehatan dari mikroplastik masih belum sepenuhnya diketahui.
Dampak Mikroplastik
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Peradangan: Dapat memicu peradangan di berbagai organ tubuh.
Penurunan sistem kekebalan tubuh: Dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit. - Kanker: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa benda dapat meningkatkan risiko kanker.
Upaya Untuk Menghindari
- Mengurangi konsumsi makanan laut: Pilih makanan laut yang berasal dari sumber yang terpercaya dan minim polusi.
- Minum air yang disaring: Gunakan filter air untuk menyaring air minum.
Mengurangi penggunaan plastik: Kurangi penggunaan plastik sekali pakai dan pilihlah produk yang ramah lingkungan. - Memilih produk perawatan diri yang bebas bahan kimia: Bacalah label produk perawatan diri dengan cermat dan pilihlah produk yang bebas bahan kimia berbahaya.
Marilah kita bersama-sama mengurangi konsumsi mikroplastik untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
