
Geograph.id – Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) secara resmi menetapkan dua Geopark di Indonesia sebagai UNESCO Global Geoparks (UGGs) dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Prancis yang digelar pada 2-17 April 2025.
Penetapan Global Geoparks Oleh UNESCO
Geopark Meratus dan Geopark Kebumen telah resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks oleh Dewan Eksekutif UNESCO dalam sidang ke-221 yang berlangsung di Paris, Prancis. Penetapan ini menambah jumlah geopark Indonesia yang diakui dunia menjadi 12. Sebelumnya terdapat geopark lainnya seperti Geopark Batur, Raja Ampat, dan Kaldera Toba.
“Melalui pelestarian warisan geologi, geopark menjadi mercusuar pembangunan berkelanjutan, konservasi, dan edukasi, yang menunjukkan bahwa kemajuan ekonomi dan perlindungan lingkungan dapat dan harus berjalan beriringan,” kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay dikutip dari tempo.co. Audrey mengatakan penetapan UNESCO Global Geoparks merupakan pengakuan atas warisan geologi yang bernilai internasional.
Global Geoparks, Meratus dan Kebumen
Di jantung Kalimantan Selatan, berdiri gagah deretan pegunungan tua yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang bumi: Pegunungan Meratus. Geopark Meratus menyimpan kisah geologi yang unik. Pegunungan ini terbentuk sejak zaman Paleozoikum hingga Mesozoikum sekitar 200 hingga 300 juta tahun lalu.
Tak hanya itu, kawasan ini juga menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati khas Kalimantan. Hutan hujan tropis di Pegunungan Meratus menjadi habitat satwa langka seperti bekantan (Nasalis larvatus) yang ikonik.
Sedangkan di ujung selatan Jawa Tengah, tersembunyi sebuah hamparan bentang alam yang menyimpan catatan perjalanan panjang bumi. Namanya Geopark Karangsambung-Karangbolong, sebuah kawasan yang menjadi saksi bisu sejarah pembentukan Pulau Jawa sejak ratusan juta tahun lalu.
Geopark ini sering disebut sebagai “laboratorium geologi terbuka” karena koleksi batuan dan formasinya sangat lengkap. Di kawasan Karangsambung, pengunjung bisa menemukan batuan sedimen laut purba yang berumur lebih dari 120 juta tahun, termasuk batuan metamorf seperti batu sabak dan batuan gamping yang menjadi saksi proses tubrukan lempeng benua dan samudra.
Dengan penetapan tersebut, kini ada 12 geopark Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geoparks. Adapun geopark sudah terdaftar sebelumnya ialah Geopark Batur, Geopark Belitong, Geopark Ciletuh, Geopark Gunung Sewu, Geopark Itjen, Geopark Maros Pangkep, Geopark Merangin Jambi, Geopark Raja Ampat, Geopark Rinjani Lombok, dan Geopark Kaldera Toba.