Taman Nasional Baluran: Rumah Beragam Flora dan Fauna Eksotis, Keindahan Afrika di Pulau Jawa

Keindahan Taman Nasional Baluran
Gambar: Dialoog Hotel, Keindahan Taman Nasional Baluran

“Taman nasional melindungi berbagai macam ekosistem flora dan fauna di dalamnya. Taman Nasional Baluran, juga dikenal sebagai ‘Africa van Java’ (Afrika di Pulau Jawa), adalah salah satu tempat wisata populer di Situbondo, Jawa Timur”

Geograph.idTaman Nasional Baluran terletak di ujung sebelah timur Pulau Jawa, di Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Dataran rendah dengan banyak padang sabana, tempat satwa liar bebas berkeliaran. Sangat berbeda dengan pemandangan hijau yang luas di sebagian besar wilayah Pulau Jawa.

Taman Nasional Baluran jadi rumah bagi banyak hewan, seperti banteng, kancil, burung merak, elang, dan kera.

Pria Belanda AH Loedeboer menemukan Taman Nasional Baluran pada tahun 1937. Sejak saat itu, taman ini digunakan sebagai suaka tengkorak oleh pemerintah kolonial Belanda. Yang kemudian diresmikan sebagai Taman Nasional oleh pemerintah Indonesia.

Taman dengan luas sekitar 25.000 hektar ini menjadi salah satu taman nasional pertama di Indonesia. Yang Didirikan pada 6 Maret 1980.

“Baluran adalah salah satu taman nasional pertama di Indonesia yang didirikan pada tanggal 6 Maret 1980 di Indonesia bersama Gunung Leuser, Aceh-Sumatera Utara; Ujung Kulon, Banten; Komodo, Nusa Tenggara Timur; dan Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat,” tulis National Geographic di media sosial instagramnya.

Rumah Bagi Flora dan Fauna

Gambar: Smartfotosurabaya.com

Taman Nasional Baluran merupakan rumah bagi berbagai spesies tumbuhan, seperti Widowo bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea) adalah beberapa tanaman khas yang ada di Taman Nasional Baluran. Tanaman-tanaman ini memiliki keistimewaan karena dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang gersang.

Pohon kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp.), pohon asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh ( Sterculia foetida) adalah jenis pohon lain yang juga tahan terhadap kemarau.

Taman Nasional Baluran memiliki banyak spesies mamalia, termasuk banteng (Bos javanicus), kerbau (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), rusa muncak (Muntiacus muntjak), rusa (Cervus timorensis), macan tutul (Panthera pardus), kancil ( Tragulus javanicus), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus).

Banteng menjadi maskot Taman Nasional Baluran karena banteng adalah hewan endemik Baluran. 

Selain itu, Baluran juga merupakan rumah bagi berbagai spesies burung. Beberapa di antaranya adalah ayam hutan merah (Gallus gallus), burung layang-layang api langka (Hirundo rustica), kangkareng (Anthracoceros albirotis convexus), enggang (Buceros rhinoceros), tuwuk atau tuwur Asia (Eudynamys scolopacea), merak (Pavo muticus) , dan bangau tongtong (Leptoptilos javanicus).

Fungsi Taman Nasional

Gambar: Kompas Perjalanan

Menurut MacKinnon, taman nasional adalah tempat yang dikhusukan untuk melindungi lingkungan alami dan pemandangan indah. Serta memiliki nilai untuk digunakan rekreasi, penelitian ilmiah, dan pendidikan.

Pristiyanto mendefinisikannya sebagai daerah atau lokasi yang digunakan untuk melestarikan alam yang memiliki ekosistem alami. Sehingga dapat membantu pertumbuhan penelitian, menarik wisatawan, meningkatkan pengetahuan, dan menjadi pusat budidaya.

Namun, Departemen Kehutanan menyatakan bahwa taman nasional dimaksudkan untuk menjamin keanekaragaman SDA masa depan baik di wilayah daratan maupun perairan.

Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1990. Suatu wilayah dimaksudkan untuk melestarikan alam sehingga ekosistem alami dapat terpelihara atau diperbaiki setelah kerusakan.

Taman nasional tidak hanya melestarikan alam tetapi juga berfungsi sebagai tempat penelitian, pelestarian budidaya, pengembangan pengetahuan, rekreasi, dan pariwisata. Sistem pengelolaannya menggunakan sistem zonasi untuk membagi kawasan taman nasional menjadi zona-zona pengelolaan. 

Menurut Peraturan Menteri LHK Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2016. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam dengan ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi dan dapat digunakan untuk penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, tujuan budidaya, pariwisata, pendidikan, dan rekreasi.

Taman nasional didefinisikan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) sebagai kawasan alami di daratan atau lautan yang dilindungi. Dengan tujuan untuk menjaga keutuhan ekologi satu atau lebih ekosistem agar dapat terjaga untuk generasi sekarang dan yang akan datang.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *