
Geograph.id — Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, selama ini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia. Namun, siapa sangka di balik geliat urbanisasi dan pesatnya pembangunan, kota ini mampu menorehkan prestasi luar biasa dalam menjaga lingkungan? Dalam satu dekade terakhir, Surabaya sukses mengubah citranya menjadi kota hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Transformasi ini tidak terjadi dalam semalam. Dibaliknya ada kerja keras pemerintah kota, dukungan masyarakat, dan inovasi kebijakan yang berpihak pada lingkungan. Artikel ini akan mengulas bagaimana Surabaya berbenah menjadi contoh kota hijau yang inspiratif di Indonesia.
Kebijakan Surabaya Ramah Lingkungan Jadi Pondasi Utama
Langkah awal transformasi Surabaya sebagai kota hijau dimulai dari komitmen kuat pemerintah kota dalam menerapkan kebijakan ramah lingkungan. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Risma (Tri Rismaharini) hingga kini dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya, kebijakan penataan ruang terbuka hijau diperluas secara signifikan.
Taman-taman kota yang sebelumnya terbengkalai kini disulap menjadi ruang publik yang asri, indah, dan dapat diakses siapa saja. Taman Bungkul, Taman Prestasi, Taman Harmoni hingga Taman Flora bukan hanya menjadi paru-paru kota, tetapi juga ruang edukatif dan rekreatif untuk masyarakat.
Gerakan Lingkungan Kota Bersih Berbasis Partisipasi Warga
Keberhasilan Surabaya dalam membangun kota hijau tidak lepas dari partisipasi aktif warga kota. Pemkot Surabaya mendorong budaya bersih melalui gerakan kebersihan tingkat RT/RW, lomba kampung hijau, hingga edukasi pengelolaan sampah rumah tangga.
Salah satu program unggulan yang menjadi sorotan adalah Bank Sampah. Melalui program ini, warga diajak memilah sampah organik dan anorganik, menabung sampah, dan bahkan menukarnya dengan kebutuhan pokok atau pulsa. Cara ini tidak hanya membantu mengurangi timbunan sampah, tetapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat.
Transportasi Ramah Lingkungan dan Pengurangan Emisi
Sebagai kota dengan populasi padat, Surabaya menghadapi tantangan serius dalam hal polusi udara. Untuk itu, pemerintah kota terus mengembangkan sistem transportasi umum yang ramah lingkungan, seperti Suroboyo Bus yang bisa dinaiki dengan menukar botol plastik bekas.
Langkah ini menjadi terobosan unik sekaligus edukatif. Selain mengurangi sampah plastik, program ini mendorong warga meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi publik yang lebih bersih dan efisien.
Urban Farming Kegiatan Menanam di Tengah Kota
Surabaya juga dikenal sebagai kota yang mendorong urban farming atau pertanian kota. Melalui pemanfaatan lahan sempit di pekarangan rumah, sekolah, hingga kantor kelurahan, warga didorong menanam sayuran dan buah-buahan secara mandiri. Program ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada produk pasar, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan kota.
Urban farming terbukti meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya lingkungan hijau dan menjadikan kota lebih sehat secara ekologis maupun sosial.
Surabaya Sebagai Role Model Kota Hijau di Indonesia
Transformasi Surabaya sebagai kota hijau telah menginspirasi banyak daerah lain di Indonesia. Penghargaan demi penghargaan tingkat nasional maupun internasional berhasil diraih, termasuk ASEAN Environmentally Sustainable City Award dan Adipura Kencana yang diraih pada tahun 2019 dan 2020.
Apa yang dilakukan Surabaya membuktikan bahwa kota besar bukan berarti harus terjebak dalam polusi, kemacetan, dan kekumuhan. Dengan kepemimpinan yang visioner dan keterlibatan masyarakat, kota metropolitan pun bisa berwajah ramah lingkungan.
Menjadikan Surabaya Inspirasi Menuju Kota Berkelanjutan
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan menjadi tantangan global. Di tengah tantangan tersebut, Surabaya menunjukkan bahwa transformasi menuju kota hijau bukanlah utopia. Melalui kebijakan yang tepat, kolaborasi lintas sektor, dan partisipasi masyarakat, Surabaya berhasil menjadi pionir dalam pengelolaan kota yang berkelanjutan. Surabaya bukan hanya kota pahlawan, tetapi juga kota harapan bagi masa depan lingkungan Indonesia.