Aksi lingkungan Meningkatkan Kesadaran Masyarakat

Kelompok Pandawara Saat Melakukan Kegiatan Bersih-Bersih Sungai.
Kelompok Pandawara Saat Melakukan Kegiatan Bersih-Bersih Sungai. Gambar: Instagram/Pandawaragroup

Geograph.id – Salah satu masalah lingkungan yang paling penting di Indonesia adalah sampah. Sampah dapat berasal dari berbagai sumber, seperti tempat-tempat umum, pertanian dan perkebunan, pertambangan, peternakan dan perikanan, industri, dan alam.

Dalam upaya mengatasi masalah sampah, individu dapat berperan dengan bangkitkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Membuang sampah sembarangan harus dihindari dan digantikan dengan membuang sampah pada tempatnya.

Pemerintah juga harus berperan aktif dalam mengelola sampah dengan baik, seperti dengan mengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

Dampak Sampah Pada Lingkungan:

Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan. Beberapa dampak tersebut antara lain:

  • Sampah dapat menghabiskan ruang yang seharusnya digunakan untuk kegiatan lain. Contohnya adalah TPA yang sangat besar tentu akan membuat daerah sekitarnya sulit untuk dimanfaatkan sebagai pemukiman atau pertokoan.
  • Membakar sampah residu akibat sampah yang tidak diolah harus dibakar dan membutuhkan energi yang cukup besar dalam prosesnya. Sehingga banyak energi terbuang yang seharusnya bisa digunakan untuk kegiatan lain.
  • Pembakaran sampah residu akan menghasilkan asap hitam yang menjadi polusi untuk masyarakat sekitar.
  • Sampah anorganik yang dibuang sembarangan akan susah terurai dan mengakibatkan tanah menjadi tidak subur.
  • Sumber air di dalam tanah atau sungai akan tercemar sehingga menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.
  • Dalam beberapa kasus hewan dapat terluka atau mengonsumsi sampah.
  • Sampah yang berakhir di lautan akan merusak ekosistem hewan-hewan laut.

Sumber Utama Sampah Di Indonesia

Sampah di Indonesia berasal dari berbagai sumber. Berikut adalah detail sumber utama sampah di Indonesia:

  • Rumah Tangga: Mayoritas sampah di Indonesia berasal dari rumah tangga, dengan persentase sekitar 42,23%. Sampah rumah tangga menjadi sumber sampah paling banyak di Indonesia.
  • Pasar Modern dan Tradisional: Sampah yang berasal dari pasar tradisional dan kawasan komersial juga menjadi sumber sampah terbanyak ke 2 di Indonesia. Sampah yang berasal dari pasar sekitar 24% dan 9% masing-masing.
  • Perkantoran: Sampah perkantoran menduduki peringkat ke 3 sebagai sumber sampah terbanyak dengan persentase sekitar 6,72%.
  • Fasilitas Publik: Sampah yang berasal dari fasilitas publik seperti sekolah, kafe/rumah makan, dan jalan sebesar 6,71%.

Sampah yang berasal dari kawasan lainnya juga signifikan, dengan persentase sekitar 6,42%.

Indonesia menghadapi masalah sampah karena masyarakat tidak menyadari pentingnya pengelolaan sampah. Karena kurangnya kesadaran dan kepedulian terhadap dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan, masyarakat masih sering membuang sampah sembarangan, seperti di sungai, jalan, dan membakar.

Pemerintah telah berupaya mengatasi masalah ini dengan mengadakan berbagai program dan kegiatan pengelolaan sampah. Salah satu contohnya seperti di Kota Batu yang telah melakukan pemasifan seperti TPS di setiap kelurahan. Pemerintah juga terus berupaya mengedukasi masyarakat untuk mengolah sampah dari rumah. Tetapi upaya ini belum mencapai hasil yang diinginkan karena banyak orang masih tidak membuang sampah di tempat yang tepat.

Aksi Lingkungan Pandawara Group

Salah satu aksi lingkungan yang sedang ramai diperbincangkan adalah aksi bersih-bersih lingkungan oleh Pandawara Group. Pandawara Group adalah sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pengelolaan lingkungan. Mereka telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai di Bandung.

Pandawara Group telah melakukan beberapa kegiatan bersih sungai di beberapa lokasi di Bandung. Salah satu kegiatan yang paling terkenal adalah kegiatan bersih sungai di Sungai Cikeruh, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pandawara Group dan diikuti oleh berbagai komunitas lingkungan, mahasiswa, Polri, TNI, dan masyarakat sekitar.

Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan sungai di Bandung dari tumpukan sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sungai tetap bersih. Selain itu, Pandawara Group mengajak masyarakat dan netizen untuk turun ke lapangan untuk membersihkan sampah.

“Pandawara” berasal dari cerita pewayangan “Pandawa Lima”, yang kemudian diubah menjadi “Pandawara”. Dalam bahasa Sunda, “wara” berarti pembawa kabar baik, jadi “Pandawara” adalah lima pemuda yang membawa kabar baik. Beranggotakan lima pemuda dari Bandung, yaitu Ikhsan Destian, Gilang Rahma, Muhammad Rifqi, Rafly Pasya, dan Agung Permana.

Mereka membentuk Pandawara Group sejak pertengahan tahun 2022 lalu. Mereka awalnya mengenal satu sama lain dari perkumpulan teman sekolah SMA. Pandawara Group dibentuk karena mereka merasa tidak nyaman karena terus menjadi korban banjir karena sampah menumpuk.

Mereka kemudian mencari penyebab banjir hingga akhirnya menemukan bahwa sampah menumpuk adalah penyebabnya.

Dampak Pada Masyarakat Dari Aksi Lingkungan Pandawara Group

Pandawara Group telah menginspirasi masyarakat untuk peduli dan sadar akan pentingnya lingkungan. Mereka mengingatan peran masyarakat sangat besar dalam mencegah kerusakan lingkungan. Mereka mampu membuat masyarakat tergerak dan mengambil tindakan untuk membersihkan sampah di lingkungan mereka. 

Namun kegiatan positif mereka tida selalu disambut baik oleh masyarakat. Pandawara Group telah menuai kritik karena beberapa masyarakat tidak setuju dengan aksi mereka dan menganggap bahwa mereka hanya ingin membuat konten untuk viral di media sosial.

Bahkan mereka menuai kritik karena beberapa masyarakat tidak percaya bahwa mereka tidak dinaungi oleh pihak manapun dan hanya bergerak karena peduli dengan lingkungan. Beberapa masyarakat tidak percaya bahwa mereka telah berhasil mengurangi polusi berbahaya.

Saat ini sampah telah menjadi masalah besar bagi kelangsungan lingkungan kita. Semua orang merasa risih ketika melihat sampah yang berserakan dimana-mana. Namun, rasa takut kita yang besar tidak sejalan dengan kesadaran kita yang rendah tentang cara menghemat dan mengolah sampah dengan benar.

Ini juga dirasakan oleh Giri Marhara, pria berusia 26 tahun dari Bogor, yang kemudian mengubah cara hidupnya. Jauh sebelum komunitas Pandawara populer, ia sudah lebih dulu melakukan aksi bersih-bersih sampah di sungai.

Giri Marhara seorang pemuda asal Bogor yang berhasil mengumpulkan 2.700 kg sampah dari danau menggunakan perahu kayak. Pemuda tersebut bernama Giri Marhara, seorang aktivis lingkungan yang telah lama berjuang untuk menjaga kebersihan danau di sekitar Bogor.

Giri mulai tertarik untuk membersihkan lingkungan sekitarnya sejak usia 16 tahun. Kemudian, ia memutuskan untuk membentuk Komunitas Pejuang Kebersihan Situ Gede dengan tujuan memerangi masalah sampah di danau tersebut. Komunitas peduli lingkungan ini sekarang telah memiliki sekitar 20 anggota muda. Giri berharap bahwa gerakan bersih-bersih akan terus berlanjut dan perubahan budaya dalam membuang sampah sembarangan akan terjadi.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *