Geograph.id – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah diakui oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI sebagai kampus yang menjalankan dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Berbagai kontribusi nyata telah dilakukan UMM untuk mendukung berjalannya program SDGs tersebut.
Kampus Putih ini menjadi perguruan tinggi swasta pertama di Jawa Timur yang mendapatkan rekognisi dari Bappenas RI. UMM termasuk dalam 40 kampus dari 4000-an perguruan tinggi di Indonesia yang mendapat pengakuan tersebut. Salah satu program yang dijalankan dan selaras dengan SDGs adalah Kampus Hijau. Misalnya dengan menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan, penelitian berkelanjutan, kemitraan dengan masyarakat, dan konservasi lingkungan. Begitupun dengan pembangunan yang inklusif serta kesetaraan dan Inklusi.
“Perguruan tinggi tidak hanya sekadar fokus pada proses belajar mengajar, tapi juga harus bisa menciptakan kondisi yang mendukung pembelajaran serta kampus hijau. Adapun UI Greenmetric adalah pemeringkatan dunia yang menetapkan standar infrastruktur dan tindakan menuju infrastruktur berkelanjutan di seluruh dunia,” ujar Asisten Rektor bidang Akreditasi Internasional UMM Suparto, M.Pd.
Konsistensi Universitas Muhammadiyah Malang
Berbagai program yang dijalankan di UMM saat ini masih berbanding terbalik terhadap aksi atau tindakan yang dilakukan masyarakat di dalamnya. Contohnya masih banyak barang atau alat sehari-hari yang berbahan plastik, baik itu milik dosen atau mahasiswa. Banyak sampah yang juga tidak dibuang pada tempatnya, dan juga masih banyak puntung rokok ditemukan di jalan-jalan kampus. Tentunya hal ini menjadi koreksi besar untuk UMM sebagai kampus yang berlabel SDGs. Dimana bukan hanya sebagai lembaga pendidikan namun UMM bisa berkontribusi penuh dalam upaya pembangunan berkelanjutan.
“Melalui komitmen terhadap SDGs, Universitas Muhammadiyah Malang tidak hanya menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul secara akademik, tetapi juga menjadi pionir dalam perubahan menuju masyarakat yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Dengan langkah-langkah konkret ini, UMM berperan untuk menjaga kesejahteraan ekonomi masyarakat, keberlanjutan kehidupan sosial, kualitas lingkungan hidup, serta pembangunan yang inklusif, dan berusaha untuk mewariskan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang,” kata penanggungjawab program Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes.
Tindakan atau aksi UMM sebagai kampus berlabel SDGs harus sesuai. Mulai dari hal kecil seperti, penggunaan barang yang ramah lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan dan banyak lainnya. Agar tidak merusak citra UMM karena antara SDGs dan tindakan yang di contohkan tidak selaras.